Buntuti Wall Street, IHSG Siap Rebound

Seseorang berjalan berlatar layar gerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street menyudahi perdagangan awal pekan mayoritas menguat. Aksi rotasi investor ke saham sektor non teknologi berhasil menjadi katalis positif di pasar. Rotasi itu, misalnya ke saham Caterpillar melejit 3,28 persen, JP Morgan 1,81 persen, dan UnitedHealth 3,93 persen.
Sementara itu, tekanan jual terhadap saham sektor teknologi selama ini menjadi penopang penguatan indeks seperti palantir anjlok 3,39 persen, dan Nvidia susut 1,97 persen, membuat Nasdaq harus berakhir di zona merah. Saham teknologi tertekan menyusul lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun ke level tertinggi sejak November 2023.
Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street, dan lompatan bebebapa komoditas seperti minyak mentah, batu bara, crude palm oil (CPO), nikel, dan pulp diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, kelanjutan aksi jual investor asing berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
So, IHSG sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 14 Januari 2025, diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. IHSG akan menyusuri kisaran support 6.970-6.925, dan resistance 7.065-7.110. Dan, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham berikut.
Yaitu, Japfa Confeed (JPFA), Medco Energi Internasional (MEDC), Barito Pacific (BRPT), Elnusa (ELSA), Sumber Alfaria alias Alfamart (AMRT), dan Indofood Sukses Makmur (INDF). (*)
Related News

Telisik! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Gabung BSN, BTN Syariah Tambah Dua Jaringan Kantor di Aceh

Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

IHSG Surplus 2,51 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp14.632 Triliun

50 Persen Wisman Singapura Masuk Indonesia Lewat Jalur Laut

Kementan Siapkan Larangan Terbatas Impor Ubi dan Turunannya