EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup susut 0,24 persen 7.195. Pelemahan indeks didorong taking profit investor, dan potensi Bank of Japan (BoJ) masih akan menaikkan suku bunga. Sementara data kepercayaan konsumen Indonesia melandai di level 123.4 pada Juli 2024. 

Beberapa sektor mengalami pelemahan di antaranya sector basic materials minus 1,93 persen, sector infrastructure turun 0,80 persen, dan sector transportation susut 0,76 persen. Investor asing tercatat membukukan net buy pasar regular Rp330,59 miliar.

Saham-saham paling banyak dibeli investor asing di antaranya BMRI, BBCA, dan ASII. Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menguji resistance, dan level MA5. Sementara indicator MACD masih bergerak di area death cross. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini sebagai berikut.

Yaitu AVIA, BDMN, PGAS, CPIN, TLKM, dan BRIS. Sementara itu, dari bursa Amerika Serikat (AS), ketiga indeks utama berhasil ditutup di zona hijau didorong rilis data initial jobless claims mengalami penurunan menjadi 233 ribu dari sebelumnya 250 ribu. Itu mengindikasikan penurunan pada pengangguran baru. 

Pagi ini, bursa Asia, telah diperdagangkan di zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 1,21 persen, dan indeks Kospi menanjak 1,30 persen. Pasar akan mencermati data inflasi China dengan perkirakan tumbuh ke level 3,3 persen yoy pada Juli 2023. Kemudian dari dalam negeri, IHSG berpotensi diperdagangkan mixed cenderung menguat didorong penguatan rupiah, dan harga komoditas.

Oleh karena itu, tim riset Reliance Sekuritas meramal IHSG akan bergerak pada rentang support 7.160, dan resisten 7.270. Pasar akan mencermati data penjualan retail Indonesia. (*)