Buru Laba USD15 Juta, Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Mainkan Skema Ini
Pengurus Humpuss Maritim menerima tanda mata dari Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Humpuss Maritim (HUMI) sepanjang 2024 mematok laba USD15,22 juta. Melejit 20 persen dari torehan episode sama tahun lalu senilai USD12,69 juta. Nah, untuk memenuhi perburuan target itu, emiten asuhan Tommy Soeharto itu, menyiapkan sejumlah rencana ekspansi.
Misalnya. penambahan armada kapal hingga perluasan pasar. Peningkatan permintaan atas Offshore Supply Vessel (OSV) menawarkan peluang menjanjikan bagi perusahaan. Kondisi itu, mewajibkan perolehan kapal tambahan untuk memenuhi kebutuhan industri.
Sepanjang 2023, perusahaan telah menambah 4 kapal baru. ”Untuk memenuhi kebutuhan pasar, pada 2024 perseroan berencana menambah 9 kapal. Itu terdiri dari 3 kapal kimia, 1 kapal LNG, dan 5 kapal Tugboat. Kebutuhan itu disesuaikan dengan permintaan pasar, dimana ketiga jenis kapal tersebut saat ini sangat diminati di Indonesia," tutur Tirta Hidayat, CEO Humpuss Maritim.
Hingga akhir Mei 2024, telah terealisasi 2 kapal chemical, dan 2 kapal harbour tug. Keempat kapal itu, telah beroperasi penuh, dan melayani pelanggan sesuai dengan segmen jenis kapal. Nah, dari sisi jenis angkutan, tren kebutuhan akan kapal pengangkut kimia, dan kapal penunjang lepas pantai akan terus mengalami tren kenaikan di masa mendatang.
Itu menyusul lonjakan kebutuhan bahan kimia metanol menjadi bahan dasar Biodiesel. Di mana, pemerintah ingin meningkatkan persentase campuran Biodiesel untuk bahan bakar transportasi dari 30 persen menjadi 35 persen. ”Menilik peningkatan kebutuhan kapal transportasi laut beberapa waktu terakhir, tahun 2024 kami mematok pertumbuhan laba, dan aset 20 persen. Target itu akan didorong lini usaha sektor kimia,” ucap Tirta.
Sepanjang kuartal I-2024, Humpuss Maritim mencatat pendapatan usaha USD27,31 juta. Melejit 17,43 persen dari posisi sama tahun lalu USD23,26 juta. Kontributor utama pendapatan jasa sewa kapal bahan Kimia USD12,40 juta, gas alam cair USD7,92 juta, minyak mentah dan BBM USD3,09 juta, dan penunjang kegiatan lepas pantai USD2,81 juta.
Sebelumnya, perseroan telah memutuskan untuk membagi dividen kepada pemegang investor senilai Rp18,04 miliar atau setara dengan Rp1 per lembar. Dividen tersebut mencakup 11,4 persen laba bersih setelah pajak yang menjadi hak pemilik entitas induk pada tahun buku 2023.
Selanjutnya, sisa laba bersih setelah dikurangi pembagian dividen dan cadangan akan dicatat dalam saldo laba ditahan USD9,21 juta untuk membiayai pengembangan usaha ke depan. ”Pembagian dividen tunai dijadwalkan pada 15 Juli 2024," imbuh Tirta.
Sepanjang 2023, Humpuss Maritim membukukan pendapatan USD106,38 juta, naik 16,22 persen dibanding capaian 2022 sebesar USD91,53 juta. Jasa sewa kapal bahan kimia mencapai USD38,15 juta, menjadi kontributor utama pendapatan secara konsolidasi. Laba tahun berjalan USD12,69 juta, tumbuh 15,94 persen dari edisi 2022.
Pencapaian positif itu, didorong pendapatan sektor transportasi kimia melonjak 205,29 persen dibanding tahun sebelumnya. “Itu berkat pertumbuhan siginifikan permintaan kapal untuk pengangkutan bahan kimia seperti asam sulfat dan methanol berhasil mendorong pendapatan sektor ini selama 2023,” ucap Tirta.
Selain itu, adanya pertumbuhan pendapatan sektor marine support sebesar 70,41 persen pada 2023 dibanding edisi 2022, juga menjadi katalis positif lainnya bagi perseroan selama 2023. Peningkatan aktivitas pada pelabuhan mendorong adanya pertumbuhan permintaan kapal tunda. (*)
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M