Dalam Ratas, Presiden Perintahkan Setop Impor Beras, Jagung, dan Garam
Ilustrasi Gudang beras. Dok. Okezone.
EmitenNews.com - Hentikan impor beras, jagung, gula, dan garam. Demikian perintah Presiden Prabowo Subianto yang dikeluarkan saat memimpin rapat terbatas dengan beberapa menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/12/2024) sore. Presiden memerintahkan jajaran menterinya untuk menyetop impor beras, garam, gula konsumsi, dan jagung pada 2025.
Kepada pers, usai rapat terbatas dengan Presiden itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menginformasikan perintah Presiden itu kepada wartawan saat jumpa pers di kompleks Istana Negara selepas rapat.
Sejumlah menteri mengikuti rapat yang berlangsung sekitar dua jam itu. Di antaranya oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Kemudian, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono.
Ada juga Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
"Alhamdulillah, tadi dalam ratas (rapat terbatas) yang pertama, kita sudah memutuskan, tidak impor beras, Pak Mentan ya, tahun depan, tidak (impor). Tidak impor beras, kemudian jagung, gula untuk konsumsi, dan garam," kata Zulkifli Hasan.
Jadi, tidak ada lagi kuota impor untuk komoditas-komoditas tersebut pada 2025. Menteri Zulkifli menjawab pertanyaan wartawan selepas jumpa pers, saat dia berjalan menuju kendaraannya.
Presiden juga memutuskan untuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp500, yaitu dari Rp6.000 menjadi Rp6.500.
Hasil rapat yang dipimpin Presiden itu juga memutuskan menaikkan harga acuan pembelian (HAP) jagung sebesar Rp500, yaitu dari Rp5.000 menjadi Rp5.500.
Menurut Zulkifli Hasan, kenaikan itu telah melalui perdebatan yang cukup panjang saat rapat. Mantan menteri perdagangan itu mengatakan, rapat melalui perdebatan yang panjang, dan sudah diputuskan Presiden.
“Kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. Satu, HPP beras, dua jagung, disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500," ujar Zulhas membagikan hasil rapat saat jumpa pers.
Hasil rapat Senin sore ini, menurut Zulhas, juga menghasilkan keputusan bersejarah, yaitu pemerintah akan membeli dan menampung berapa pun hasil produksi gabah, beras, dan jagung petani.
"Berapa pun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ucap Zulkifli Hasan.
Hasil panen petani itu nantinya bakal ditampung di gudang-gudang milik Bulog, induk koperasi, dan gudang resi.
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menterinya di Istana Negara, Jakarta, Senin sore, untuk membahas program-program ketahanan pangan pemerintah. ***
Related News
Kasus Korupsi Timah, Jaksa Ungkap Pengusaha Hendry Lie Terima Rp1T
Salurkan Bansos, Pemerintah Segera Gunakan Data Tunggal
Pagar Laut Tangerang, MAKI Laporkan Sejumlah Kades ke Kejagung
Auditor BPKP Ungkap Lelang Truk dan RCV Basarnas Cuma Formalitas
Pemerintah akan Serap 3 Juta Ton Beras Petani Hingga April 2025
Susno Duadji Dukung Pembatalan Sertifikat HGB di Atas Laut