Data PMI Australia dan Inflasi Jepang Angkat IHSG dan Indeks Regional
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di perdagangan Jumat (22/10) sejalan dengan pergerakan mayoritas indeks regional Asia yang juga menguat.
Analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha menyebut rilis data PMI Australia bulan Oktober yang ekspansif serta data inflasi Jepang bulan September yang meningkat menjadi motor penggerak indeks regional tersebut.
Zona Eropa membuka perdagangan Jumat dengan mayoritas menguat walaupun data kegiatan bisnis Uni Eropa di bulan Oktober melambat. Markit mengumumkan kondisi manufaktur yang melambat akibat ketatnya rantai suplai dan gangguan logistik & transportasi. Produksi turun ke level terendah dalam 16 bulan namun pertumbuhan pekerja tumbuh positif.
IHSG pada penutupan perdagangan akhir pekan terangkat 10,77 poin (0,16%) ke level 6.643. Saham emiten di sektor infrastuktur menjadi penggerak utama kenaikan IHSG, naik 11,42 poin, diikuti sektor keuangan dan properti yang juga naik di atas 9 poin.
Statistik
IHSG: 6,643.74 | +10.77 poin |(+0.16%)
Volume (Shares) : 21.1 Billion
Total Value (IDR) : 14.5 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,180.5 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 1.13 Trillion
Saham naik : 246
Saham turun : 270
Sektor Pendorong Indeks:
Infrastruktur : +11.42 poin
Keuangan : +9.71 poin
Properti & Real Estat : +9.28 poin
Top Gainers:
DSSA : 27,800| +2,900| +11.65%
DCII : 47,550| +1,450| +3.15%
IBST : 8,625| +1,150| +15.38%
SONA : 5,200| +900| +20.93%
JECC : 6,525| +475| +7.85%
Top Losers:
UNTR : 23,700| -1,000| -4.05%
BYAN : 25,500| -775| -2.95%
FISH : 8,500| -500| -5.56%
ITMG : 23,800| -425| -1.75%
BBHI : 5,625| -400| -6.64%.(fj)
Related News
Ditutup di Level 8.700, IHSG Bangkit Didukung Lima Sektor Ini
Menthobi (MKTR) Sabet Penghargaan ARA 2024
Danantara Investment Management Rilis Surat Utang Rp11,38 Triliun
Kinerja Industri Asuransi Jiwa di Triwulan III 2025 Menguat
IHSG Menguat 0,42 Persen di 8.693,71, Sektor Ini Pimpin Kenaikan
Listrik Aceh Belum Sepenuhnya Pulih, Bahlil dan PLN Minta Maaf





