Dengan APBD Tergolong Lima Besar Tertinggi, Mendagri Ungkap Penyebab Aceh Miskin

Kota Banda Aceh. dok. Universitas Syiah Kuala.
EmitenNews.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menilai Aceh belum kreatif dalam pengembangan pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, diharapkan untuk 2013 Aceh dapat mengubah manajemen anggarannya dari dominan belanja pegawai, lebih memperbesar anggaran mengembangkan potensi PAD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) masih sangat tergantung dari anggaran transfer pusat.
“PAD Aceh masih sangat kecil. Belum kreatif. Belum ada terobosan kreatif," kata Mendagri Tito Karnavian, saat memberikan pengarahan, Kamis (22/12/2022).
Hal itu disampaikan saat memberi pengarahan pada kepala daerah. Tito turut mengkritik besarnya belanja pegawai di Aceh. Hal itu menurutnya menjadi salah satu penyebab Aceh masih miskin.
Ironisnya, kondisi tersebut terjadi dengan posisi anggaran Aceh, yang mencapai Rp16 triliun, atau masuk lima besar tertinggi di Indonesia. Seharusnya dengan anggaran yang besar itu, memberikan dampak besar terhadap masyarakat Aceh yang jumlahnya hanya 5 juta jiwa.
Tito menegaskan, harus ada perbaikan komposisi belanja, yang belanjanya sebagian besar digunakan untuk pegawai dan barang jasa.
Dari total APBA Rp16 triliun, belanja pegawai hampir 60-70 persen untuk gaji pegawai dan tunjangan kinerjanya, ditambah lagi belanja barang jasa. Sedangkan untuk pembangunan rakyatnya cuma 20 hingga 25 persen. ***
Related News

Atasi Tingkat Pengangguran di Indonesia, Ini Empat Jurus Menkeu

BNN Ungkap Warga Rusia dan Ukraina Operasikan Kartel Narkoba di Bali

Larangan Menteri Rangkap Jabatan, Juga Berlaku bagi Wamen

Jalani Pemeriksaan 9 Jam, Nadiem Diizinkan Kembali Temui Keluarga

Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Periksa Eks CEO GoTo

Sejarah Baru Perdagangan Bebas, Senyum Lebar Presiden Prabowo