Diadukan Sekarga ke Menteri BUMN, Dirut GIAA Jawab Ingin Fokus Restrukturisasi
EmitenNews.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra menghadapi persoalan serius. Di tengah upaya memuluskan restrukturisasi utang perseroan, Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) melaporkannya ke Menteri BUMN Erick Thohir. Irfan dilaporkan Sekarga karena diduga menggunakan fasilitas kantor untuk liburan keluarga.
Meski begitu, Irfan Setiaputra tidak mau berkomentar banyak. Kepada wartawan yang mencoba mengkonfirmasi tudingan miring itu, ia hanya mengatakan ingin fokus pada restrukturisasi Garuda. "Saya mau fokus urus restrukturisasi Garuda aja ya."
Sebelumnya Sekarga mengirim surat pengaduan yang ditujukan kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam surat itu dijelaskan, saat sharing session dengan karyawan Senin lalu (25/10/2021), Direktur Utama Garuda Indonesia bercerita mengenai kehadirannya dalam pertemuan IATA, pada 3-5 Oktober 2021.
Irfan Setiputra berangkat bersama keluarga dengan rute penerbangan semula Jakarta-New York via Amsterdam tanggal 30 September 2021. Kemudian diubah jadi Jakarta-New York via Incheon/Seoul dengan nomor GA878 menggunakan fasilitas kelas bisnis. Kemudian, kembali pada 16 Oktober 2021, rute Amsterdam-Jakarta dengan GA089 menggunakan fasilitas kelas bisnis.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum DPP Sekarga Dwi Yulianta: "Bahwa mengingat situasi dan kondisi Garuda sangat memerlukan perhatian 24 jam dari seorang Direktur Utama, kami berpendapat seharusnya seorang Dirut lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda Indonesia saat ini, karena undangan tersebut biasanya didelegasikan kepada salah satu Manager, Senior Manager, atau Vice President oleh Direktur Utama sebelumnya."
Sekarga prihatin. Pasalnya, selain menghadiri undangan tersebut dari tanggal 3-5 Oktober, Direktur Utama mengakui lanjut berlibur bersama keluarga dan baru kembali ke Jakarta pada 16 Oktober 2021.
Keprihatinan itu dipicu oleh kondisi kesulitan keuangan Garuda Indonesia saat ini, Sekarga mendapat informasi, biaya pembatalan (Cancelation Fee) atas 4 tiket ekonomi promo V Class keluarga Direktur Utama Garuda dengan rute semula Jakarta - Amsterdam tidak dikenakan biaya pembatalan. “Tiket diubah rutenya menjadi Jakarta - Incheon/Soul serta melakukan upgrade 4 tiket ekonomi menjadi fasilitas terbang tiket kelas bisnis baik saat keberangkatan maupun kepulangan."
Keprihatinan lainnya dipicu oleh informasi terkait adanya penerbitan Kartu Member Garuda Indonesia yaitu GA Miles Platinum VIP terhadap 4 orang keluarga Direktur Utama (anak, menantu dan cucu).
Semua itu menimbulkan polemik dan pertanyaan dari pihak karyawan. Karena itu, pihak Sekarga, meminta Menteri BUMN membentuk tim investigasi. Mengingat pentingnya Good Corporate Governance (GCG) dan Core Value Akhlak Kementerian BUMN. Apalagi, Sekarga mengaku, masalah tersebut sudah menjadi polemik, yang memunculkan banyak pertanyaan dari pihak karyawan kepada Sekarga.
“Kami sebagai pengurus serikat pekerja, memohon kiranya Bapak Menteri BUMN dapat membentuk tim investigasi," tulis Ketua Umum DPP Sekarga Dwi Yulianta dalam surat pengaduannya. ***
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya