Dibayangi PKPU dan Fase Kritis, Tridomain Materials (TDPM) Berharap Lebih Sehat di 2024
Kiri-kanan: Anton Hartono Direktur Utama dan FL Widie Kastyanto Direktur PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) dalam paparan publik. Foto/Rizki emitennews.com
EmitenNews.com -PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) mengakui belum dapat memberikan hasil kinerja yang terbaik sesuai harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Akan tetapi, Perseroan percaya segala upaya yang sudah dilakukan sejauh ini secara konsisten sangat berarti untuk menghantarkan Perseroan melangkah maju ke fase berikutnya yang jauh lebih baik.
Presiden Direktur Tridomain Performance Materials Anton Hartono mengatakan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja sambil berupaya untuk memenuhi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Sepanjang Tahun 2022 dan 2023 Perseroan menyadari bahwa masih cukup banyak kendala ataupun tantangan yang dihadapi baik dari segi internal maupun eksternal khususnya pasca diterimanya permohonan PKPU pada tahun 2021 lalu, seluruh kegiatan operasional dan bisnis Perseroan dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kembali kepercayaan para pemegang saham dan juga investor.
Di masa pemulihan bisnis Perseroan pasca tercapainya kesepakatan restrukturisasi PKPU pada 2021 lalu, bahwa dua tahun terakhir yang dilalui Perseroan untuk bangkit bukanlah periode yang mudah untuk dilalui tahun 2022 menjadi tahun penuh kerja bagi Perseroan dengan berbagai rekam peristiwa, walaupun hasilnya belum maksimal.
Perseroan berhasil melewati tantangan yang ada di depan karena memiliki potensi bisnis yang besar untuk mencapainya. Secara bisnis, Perseroan berada di tengah-tengah rantai nilai industri petrokimia secara keseluruhan dimana produk-produk Perseroan yang mengarah kepada bahan baku khusus industri olahan sintetis (Specialty Performance Materials) sangat dibutuhkan oleh berbagai industri pengguna akhir, seperti properti, konstruksi, infrastruktur, transportasi, industrial dan juga produk consumers.
Ditengah prospek usaha kedepan yang cukup positif, Perseroan secara proaktif memantau risiko-risiko eksternal yang berkembang dan juga memastikan penguatan kapasitas internal dalam menghadapi tantangan agar bekerja lebih keras dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan oleh para kreditur untuk memperbaiki kinerja Perseroan agar dapat memenuhi kewajiban restrukturisasi yang telah disepakati pada 2021 lalu.
Anton juga menyadari, hal ini tentu tidaklah mudah karena meski berhasil lolos dari kepailitan, Perseroan tetap harus mempersiapkan diri dalam merangkul jalan baru agar keberlanjutan usaha pada jangka panjang tetap dapat dipertahankan, oleh karenanya sepanjang tahun 2022 ini Perseroan telah menerapkan serangkaian kebijakan strategis dan program kerja yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi keuangan Perseroan agar dapat memenuhi kewajiban-kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. Disamping itu Perseroan juga melakukan penyegaran pada jajaran anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan harapan kepemimpinan yang baru ini dapat membuka jalan yang lebih luas bagi Perseroan untuk meraih kesuksesan di kemudian hari.
Didukung oleh strategi dan inisiatif strategis yang telah ditempuh sepanjang tahun ini, Perseroan menunjukkan kinerja bisnis yang setidaknya sama dengan tahun sebelumnya. Emiten produsen bahan baku khusus atau speciality materials ini telah melakukan dua kali pembayaran. Pada 18 April 2022, TDPM telah melunasi homologasi dengan jumlah 3% dari pokok awal.
Kemudian pada 27 Desember 2022, TDPM telah membayarkan kewajiban tahun pertama dengan jumlah pokok 2% dari initial pokok. Lalu pembayaran tahun ketiga anak jatuh tempo pada 27 Desember 2023.
Dia menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dana untuk pembayaran ketiga untuk tahun ketiga. Dia berharap kewajiban ini bisa dibayar tepat waktu.
"Kami sudah siap membayar karena dari EBITDA anak usaha dan komitmen shareholders. Jadi kami tinggal selesaikan pembayaran," kata Anton dalam paparan publik, Rabu (20/12).
Sementara untuk tahun depan, TDPM memiliki kewajiban untuk membayar 5% dari pokok awal. Untuk bisa membayar cicilan itu, TDPM tengah berupaya untuk meningkatkan kapasitas produk.
Saat ini TDPM memiliki dua anak usaha yang masih aktif, yakni PT Tridomain Chemicals dan PT Petronika. Antono bilang dua anak usaha itu yang akan digenjot untuk mencetak pundi-pundi cuan.
Dia menyebut saat ini kedua anak TDPM masih belum mencapai kapasitas yang maksimal. Misalnya, kapasitas Tridomain Chemicals saat ini hanya 4.000 metrik ton per tahun.
Padahal kapasitas penuh Tridomain Chemicals mencapai 12.000 metrik ton per tahun. Begitu pula dengan kapasitas Petronika yang hanya 25.000 metrik ton per tahun dari total kapasitas penuh mencapai 40.000 metrik ton per tahun.
"Tahun depan kami akan meningkatkan kapasitas dari kedua anak usaha kami. Nantinya, kapasitas Tridomain Chemicals akan naik menjadi 8.000 metrik ton per tahun," tutur Anton.
Dia mengatakan dengan peningkatan kapasitas produk, diharapkan kontribusi dari dua anak usaha bisa meningkat. Sejalan dengan itu, TPDM mengincar EBITDA bisa berada posisi USD4 juta–USD 4,5 juta.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M