EmitenNews.com - Emiten batu bara afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) menegaskan bahwa rencana perseroan melakukan divestasi PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) tidak berdampak terhadap kegiatan operasional Perseroan, mengingat Perseroan menjalankan kegiatan aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen, sehingga Perseroan tetap dapat melakukan investasi pada bidang-bidang energi lainnya.

"Setelah divestasi AAI, secara terkonsolidasi, Perseroan masih memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara metalurgi dan batuan, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung serta pengolahan mineral yang didukung oleh sumber daya dan potensi yang dimilikinya. Kedepannya, Perseroan berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan beberapa proyek yang dapat mendukung ekonomi hijau yang sedang dikembangkan di Indonesia," tegas Sekretaris Perusahaan ADRO, Mahardika Putranto, dalam menjawab surat BEI pada Rabu (2/10).

Selain itu, Mahardika menambahkan, divestasi AAI tidak akan mengganggu kelangsungan usaha Perseroan. Perseroan akan memfokuskan kegiatan usahanya pada bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau Perseroan, dimana rencana transaksi dapat membantu bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau Perseroan untuk mendapatkan akses yang lebih luas terhadap sumber pembiayaan, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, serta memberikan akses yang lebih baik ke rekanan bisnis potensial peringkat atas untuk proyek-proyek ramah lingkungan yang sedang dikembangkan oleh Perseroan.

"Bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau Perseroan merupakan bisnis yang tidak tergantung kepada bisnis batu bara termal dan berpotensi menjadi pendorong utama pertumbuhan bagi Perseroan kedepannya yang diharapkan mampu memberikan kontribusi positif pada pendapatan dan laba bersih."jelasnya.

Kemudian menurut Mahardika, Perseroan berencana untuk terus secara strategis melakukan ekspansi dan diversifikasi pada bisnis non-batu bara termal. Hal ini akan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi Perseroan di seluruh fase siklus bisnis serta menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang Perseroan.

Perseroan tidak mengalami perubahan kegiatan usaha. Perseroan tetap akan menjalankan kegiatan aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen terhadap anakanak perusahaan eksisting Perseroan, di luar grup usaha AAI. Lebih lanjut, Perseroan secara terkonsolidasi masih tetap memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara metalurgi dan batuan, serta pengolahan mineral melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), energi, utilitas dan infrastruktur pendukung yang ditopang oleh sumber daya dan potensi yang dimilikinya dan kedepannya Perseroan akan lebih mengembangkan proyek-proyek yang ada saat ini dalam bidang energi yang mendukung program ekonomi hijau pemerintah Indonesia.

Ia mengungkapkan, proyek-proyek yang masih berjalan setelah pelepasan AAI adalah proyek-proyek yang saat ini sedang dijalankan oleh pilar Adaro Minerals (di bawah ADMR) dan pilar Adaro Green, diantaranya adalah proyek pengembangan pertambangan batu bara metalurgi, proyek pengolahan aluminium dengan kapasitas 500ktpa di Kaltara Industrial Park, proyek pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas 70MW di Kalimantan Selatan, dan pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 1.375MW di Kalimantan Utara.

"Perseroan berencana untuk terus secara strategis melakukan ekspansi dan diversifikasi pada bisnis non-batu bara termal. Hal ini akan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi Perseroan di seluruh fase siklus bisnis serta menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang Perseroan,"pungkasnya.