Dikelilingi Sejumlah Sentimen, Indeks Saham Asia Dibuka Beragam
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Senin (8/11) dibuka variatif (mixed) dengan kecenderungan naik, setelah indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu kembali mencapai rekor penutupan tertinggi.
S&P 500 juga mencatat rekor pentupan tertinggi selama 7 hari beruntun. Sepanjang minggu lalu naik sekitar 2%, sehingga memperpanjang rekor kenaikan mingguan menjadi 5 minggu beruntun, terpanjang sejak Agustus 2020.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Notes) bertenor 10 tahun anjlok 10 bps menjadi 1.46% setelah data pasar tenaga kerja AS keluar lebih baik dari ekspektasi pasar.
Data Non-Farm Payrolls memperlihatkan bahwa ekonomi AS menambah 531,000 pegawai baru di bulan Oktober, lebih tingi dari estimasi 450,000 dan penambahan pada bulan September yang hanya sebesar 194,000.
Tingkat Pengangguran turun menjadi 4.6% dari 4.8% di bulan September dan lebih rendah dari estimasi 4.7%. Rata-rata Upah Per Jam (Average Hourly Earnings) tumbuh 0.4% M/M (+4.9% Y/Y), sesuai ekspektasi dan menyusul pertumbuhan 0.6% M/M (+4.6% Y/Y) di bulan September.
"Investor juga bereaksi atas perkembangan yang terjadi di kawasan Asia," ujar analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Jepang sedang mempertimbangkan paket stimulus ekonomi senilai lebih dari JPY30 triliun (USD265 miliar) dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dari hantaman pandemik COVID-19. Namun rencana ini membutuhkan penarikan utang baru oleh Pemerintah Jepang.
Di Tiongkok, cadangan devisa mencapai USD3.22 triliun (+0.53% M/M) seiring dengan pelemahan nilai tukar USD terhadap sejumlah mata uang utama di dunia.
Data lain memperlihatkan ekspor Tiongkok melonjak 27.1% (Y/Y) di bulan Oktober, lebih tinggi dari estimasi kenaikan 24.5% dan setelah terbang 28.1% (Y/Y) di bulan September. Impor tumbuh 20.6% (Y/Y) di bulan Oktober, lebih rendah dari estimasi pertumbuhan 25% dan setelah lompat 17.6% (Y/Y) di bulan September.
Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG bergerak bearish dengan support-resistance di kisaran 6.550-6.610. Berikut data teknikal saham yang direkomendasikan.
TOWR
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 1,180
Target Price 1 : 1,240
Target Price 2 : 1,260
Stop Loss : 1,150
TBIG
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 2,780
Target Price 1 : 2,840
Target Price 2 : 2,880
Stop Loss : 2,720
MARK
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,140
Target Price 1 : 1,190
Target Price 2 : 1,255
Stop Loss : 1,085.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha