Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Komitmen OJK Perluas Akses Keuangan
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan. dok. Investor Daily.
EmitenNews.com - Dorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat. Upaya ini dinilai akan berdampak langsung pada kemajuan ekonomi nasional maupun daerah.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengungkapkan hal tersebut, saat membuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Surabaya, Jumat (24/10/2025).
Puncak kegiatan BIK 2025, OJK menggelar Financial Expo (FinExpo) 2025 pada 23–26 Oktober 2025 di Tunjungan Plaza 1, 2, 3, dan 6 Surabaya. FinExpo menjadi wujud kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, PUJK, asosiasi, dan UMKM, dalam memberikan edukasi, konsultasi, serta layanan keuangan langsung kepada masyarakat.
FinExpo 2025 resmi dibuka pada Kamis, 23 Oktober 2025 oleh Ketua Panitia FinExpo 2025 Wani Sabu, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi, serta Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita Linda Sari, dan dilanjutkan dengan Prosesi Harmoni Finansial yang menandai semangat sinergi keuangan nasional.
Rangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2025 diawali dengan Road to BIK pada September–Oktober 2025, yang diikuti oleh Kantor OJK Daerah, regulator, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan PUJK di seluruh Indonesia.
Dalam keterangannya yang dikutip Ahad 926/10/2025), Mahendra Siregar menyatakan sektor jasa keuangan memiliki potensi yang mampu melipatgandakan perekonomian, bahkan dapat menjadi beberapa kali lebih besar dari PDRB daerah. Itu yang terjadi jika literasi dan inklusi masyarakat terus meningkat.
Dengan penguatan literasi dan perluasan inklusi keuangan masyarakat maka utilisasi produk keuangan akan semakin produktif sehingga peran industri jasa keuangan akan semakin besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah dan nasional.
Dalam pandangan OJK, setelah memiliki rekening tabungan masyarakat harus diarahkan untuk kemudian melakukan pembiayaan (pinjaman) dan juga investasi di pasar modal atau di obligasi. Juga memiliki asuransi atau produk-produk keuangan lainnya.
OJK berharap, dengan literasi dan inklusi yang besar menjadi modal dasar
Semua itulah yang akan melipatgandakan perekonomian berkali-kali lebih besar daripada PDRB. Karena itu, OJK berharap, dengan literasi dan inklusi yang besar menjadi modal dasar, yang terus bergerak kepada kemanfaatan atau utilisasinya yang lebih tinggi lagi.
Dengan tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Friderica Widyasari Dewi, peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menegaskan pentingnya prinsip No One Left Behind dalam kemudahan akses keuangan yang setara.
Jadi, peningkatan literasi dan inklusi keuangan bukan hanya soal angka, melainkan tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Kita memegang teguh prinsip “No One Left Behind”. Dalam setiap program literasi dan inklusi keuangan, tidak boleh ada satu pun kelompok masyarakat yang tertinggal, termasuk penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar),” ujarnya.
Friderica menyampaikan tiga pesan penting yaitu edukasi keuangan yang tepat sasaran, inklusi keuangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta sinergi serta kolaborasi yang harus terus diperkuat. Terutama bersama pemerintah daerah yang telah menjadi mitra strategis dalam berbagai program OJK.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Khofifah menyebutkan, inklusi keuangan di Jawa Timur sudah cukup tinggi, tetapi tingkat literasinya masih perlu ditingkatkan melalui diseminasi dan edukasi yang lebih komprehensif. “Tujuannya agar layanan keuangan dan pembiayaan semakin mudah dijangkau, aman, dan berdaya guna bagi masyarakat.
Related News
PURI Langsung ARB!
Lima Saham Disorot, Dua Terbang Tiga Tersungkur
Dua Saham Meroket Keluar dari FCA, Masih Ngebut ARA
Dua Saham Terbang Lepas Suspensi, Satu ARA Satunya ARB
Suku Bunga Kredit Bank Masih Tinggi, Sebagai Regulator Ini Langkah OJK
Kredit Bank Tumbuh Tipis, Gubernur BI Ungkap Permintaan Belum Kuat





