EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62 persen menjadi 7.113. Secara teknikal, indikator stochastic RSI mendiami area oversold, dan menunjukkan potensi golden cross. Histogram volume juga menunjukkan minat beli mulai lebih besar daripada tekanan jual. 

Kalau pergerakan indeks mampu bertahan di atas level MA200 sekitar 7.133, indeks diperkirakan kembali bergerak menguat, dan berpotensi menutup gap up di kisaran 7.166. So, indeks berpotensi menguji level resistance 7.170. 

Pasar menanti lanjutan negosiasi antara pemerintah RI dengan Amerika Serikat (AS) pekan ini. Pemerintah mengirimkan delegasi untuk melakukan negosiasi di Washington DC, AS. Indonesia menjadi salah satu negara telah mengirimkan proposal negosiasi tarif ke AS. 

Pemerintah Indonesia akan bernegosiasi bidang tarif, hambatan non tarif, perdagangan digital, aturan asal barang, isu keamanan ekonomi, dan nasional. Pembicaraan telepon antara Presiden Trump dan Presiden Xi, dilanjut pertemuan delegasi AS, dan Tiongkok berpotensi menjadi faktor positif.

Pertemuan itu, akan meredakan ketegangan perang tarif. Selain itu, kabar berbagai rencana realisasi investasi Danantara juga akan menjadi sentimen menarik pasar. Jadi, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 10 Juni 2025, indeks akan menjelajahi level support 7.080, dan resistance 7.170. 

Berdasar data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham sebagai tujuan investasi pada pelaku pasar. Yaitu, ESSA Industries (ESSA), Indofood Makmur CBP (ICBP), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Indosat Ooredoo (ISAT). (*)