Ekspor Hasil Industri Pengolahan Januari-Agustus 2022 Naik 23,03 Persen
EmitenNews.com - Nilai ekspor Indonesia Agustus 2022 mencapai USD27,91 miliar atau naik 9,17 persen dibanding ekspor Juli 2022. Dibanding Agustus 2021 nilai ekspor naik sebesar 30,15 persen.
Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekspor nonmigas bulan Agustus 2022 mencapai USD26,19 miliar. Naik 8,24 persen dibanding Juli 2022, dan naik 28,39 persen dibanding ekspor nonmigas Agustus 2021.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2022 mencapai USD194,60 miliar atau naik 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD183,73 miliar atau naik 35,24 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2022 terhadap Juli 2022 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD904,7 juta (25,40 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD368,5 juta (6,68 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Agustus 2022 naik 24,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 17,14 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 97,40 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD6,16 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,59 miliar dan India USD2,47 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,84 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD4,77 miliar dan USD2,30 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Agustus 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD26,02 miliar (13,37 persen), diikuti Kalimantan Timur USD23,41 miliar (12,03 persen) dan Jawa Timur USD16,96 miliar (8,71 persen).
Nilai impor Indonesia Agustus 2022 mencapai USD22,15 miliar, naik 3,77 persen dibandingkan Juli 2022 atau naik 32,81 persen dibandingkan Agustus 2021.
Impor migas Agustus 2022 senilai USD3,70 miliar, turun 16,92 persen dibandingkan Juli 2022 atau naik 80,63 persen dibandingkan Agustus 2021. Sedangkan impor nonmigas Agustus 2022 senilai USD18,45 miliar, naik 9,23 persen dibandingkan Juli 2022 atau naik 26,11 persen dibandingkan Agustus 2021.
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Agustus 2022 dibandingkan Juli 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya USD357,2 juta (13,63 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/ permata USD141,1 juta (28,02 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Agustus 2022 adalah Tiongkok USD44,59 miliar (33,77 persen), Jepang USD11,35 miliar (8,60 persen), dan Thailand USD7,68 miliar (5,82 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD22,60 miliar (17,12 persen) dan Uni Eropa USD7,35 miliar (5,56 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Agustus 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD696,1 juta (5,65 persen), bahan baku/penolong USD30.533,0 juta (32,82 persen), dan barang modal USD5.467,0 juta (30,97 persen).
Neraca perdagangan Indonesia Agustus 2022 mengalami surplus USD5,76 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas USD7,74 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD1,98 miliar.(fj)
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah