Ekuitas Negatif, Primarindo Asia (BIMA) Jadi Pasien Baru Efek Pemantauan Khusus
EmitenNews.com - Primarindo Asia Infrastructure (BIMA) masuk pemantauan khusus. Primarindo sebagai pasien baru mengorbit di papan pengembangan.
”Primarindo Asia masuk kriteria efek dalam pemantauan khusus efektif sejak 2 September 2022,” tulis Saptono Adi Junarso, Kepala Divisi LPP Bursa Efek Indonesia (BEI).
Primarindo Asia menjadi anggota baru efek dalam pantauan khusus karena memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir. Per Juni 2022, total ekuitas minus Rp848,76 juta, anjlok dari periode akhir 2021 dengan jumlah ekuitas Rp9,37 miliar.
Jumlah liabilitas Rp244,68 miliar, melejit dari periode akhir 2021 sebesar Rp209,28 miliar. Total aset Rp243,83 miliar, menanjak dari periode akhir 2021 sejumlah Rp218,66 miliar. Rugi Rp10,22 miliar, lebih baik dari periode sama tahun lalu Rp19,75 miliar.
Pendapatan bersih Rp34,42 miliar, melejit 100 persen dari periode sama tahun lalu Rp17,16 miliar. Beban turun menjadi Rp23,13 miliar dari periode sama tahun lalu Rp24,09 miliar. Laba kotor Rp11,29 miliar, melambung 262 persen dari periode sama dengan minus Rp6,93 miliar. (*)
Related News
Anggarkan Rp100 Miliar, Jaya Real Property (JRPT) Siap Buyback Saham
Kurangi Kepemilikan, Sumber Garam Kini Kuasai 31,56 Persen Saham FOLK
BI Rate Naik, BRI Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Selaras Citra (SNCP) Bagikan Dividen Rp1,25M, Cek Jadwalnya
Ever Shine (ESTI) Minta Restu Konversi Utang Jadi Saham
AKR Corporindo (AKRA) Catat Laba Turun 1,9 Persen di Kuartal I-2024