EmitenNews.com -PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) melaporkan pada bulan November 2023, Grup telah memproduksi 7.713 gram Gold Dore dan 17.333 gram Gold Dore berupa Pregnant Carbon Content yang belum dipisahkan dan dilebur.

Merujuk keterangan resminya yang disampaikan kepada publik dan dikutip, Selasa (28/11/2023). Manajemen SQMI menyatakan lonajakan kinerja ini disebabkan oleh fasilitas Pemrosesan Grup saat ini dioperasikan 24 jam. Operasional saat ini mencapai 300 ton per hari dengan tingkat pemulihan berkisar antara 60% hingga 80%.

"Operasi penambangan Grup telah mencapai target tingkat penambangan sebesar 15.000 ton per bulan. Desain pit operasi memungkinkan penambangan yang selektif sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya penambangan," tulis Manajemen SQMI.

Hal ini tentunya didasari oleh progres jangka panjang yang sudah dimulai beberapa tahun lalu. 

Direksi SQMI memberikan informasi terbaru kepada pemegang saham mengenai progress pengembangan 500tpd Flotation and Carbon-In-Leach Processing Facility Plant (Fasilitas Pemrosesan 500tpd) di Ciemas Gold Project. 

Wilton Makmur Indonesia (SQMI) dan bersama-sama dengan anak perusahaannya, “Grup” mengacu kepada Laporan Tahunan FY2021 yang telah disampaikan pada tanggal 31 Mei 2022. Update Tengah Tahun yang telah disampaikan pada tanggal 22 Juli 2022.

Project Milestone Update – I yang telah disampaikan pada 19 September 2022, Project Milestone Update – II yang telah disampaikan pada 25 Oktober 2022, Public Expose Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Desember 2022;, dan Project Milestone Update – III yang telah disampaikan pada tanggal 2 Februari 2023. 

Kecuali jika terjadi keadaan yang tidak terduga, untuk beberapa bulan mendatang, melalui perencanaan yang cermat, pengelolaan limbah, dan penambangan selektif, Grup berharap dapat mempertahankan aktivitas penambangannya pada tingkat 500 ton per hari. 

“Grup terus mengidentifikasi dan mencermati processing circuit untuk meningkatkan efisiensi pemrosesan, pemulihan yang efektif, dan kapasitas produksi berkelanjutan,” tutup keterangan tersebut.