Fitch dan S&P Naikkan Peringkat Bank Mandiri (BMRI), Ini sebabnya
Gedung kantor Pusat bank mandiri (BMRI)
EmitenNews.com - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, baru saja menaikkan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek untuk Bank Mandiri. Peringkat Internasional Jangka Panjang untuk Bank Mandiri, yang sebelumnya ‘BBB-‘ selama empat tahun terakhir, kini menjadi ‘BBB’.
Peringkat Nasional Jangka Panjang juga mengalami kenaikan dari 'AA+(idn)' menjadi 'AAA(idn)'. Selain itu, pada Januari 2024, Standard & Poor's (S&P) juga menaikkan peringkat Bank Mandiri dari ‘BBB-/Stable/A-3’ menjadi ‘BBB/Stable/A-2’.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menjelaskan bahwa peningkatan peringkat ini didasarkan pada penilaian lembaga pemeringkat atas dukungan pemerintah terhadap Bank Mandiri sebagai bank BUMN terbesar dan krusial bagi sistem perbankan Indonesia. Selain itu, kondisi fundamental Bank Mandiri terus menunjukkan peningkatan yang relatif lebih baik dibandingkan bank-bank lain.
"Mereka melihat profil profitabilitas yang stabil dan kualitas aset yang terjaga dengan basis Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sehat, serta struktur modal yang solid, sebagai faktor yang mendorong peningkatan peringkat Bank Mandiri," ujar Ali dalam keterangan resminya pada Kamis (9/5).
Dengan kenaikan peringkat ini, Bank Mandiri berharap dapat menarik lebih banyak investor, baik Equity Investors maupun Fixed-Income Investors. Ali juga menyatakan bahwa perbaikan peringkat ini mencerminkan pengakuan atas peningkatan kondisi keuangan Bank Mandiri secara berkesinambungan.
Peningkatan kinerja ini selaras dengan pendekatan yang lebih hati-hati oleh Bank Mandiri dalam ekspansi bisnis, terutama di tengah kondisi pasar yang volatil dan ketidakpastian ekonomi global. Hal ini terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai Rp 1.435 triliun pada kuartal pertama 2024, naik 19,1% secara year-on-year, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri sebesar 12,4% pada akhir Maret 2024.
Bank Mandiri terus menerapkan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini terlihat dari kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik dibandingkan lima bank besar, dengan rasio non-performing loan (NPL) Gross hanya 1,02% per Maret 2024, turun dari 1,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Coverage ratio bank only berada di level 368%, menunjukkan pendekatan yang konservatif terhadap pencadangan kredit.
Inovasi digital juga menjadi pendorong kinerja keuangan Bank Mandiri. Super App Livin' by Mandiri mengelola 846 juta transaksi pada kuartal pertama 2024, naik 41,7% secara YoY, dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, meningkat 40% secara YoY. Nilai transaksi Livin' by Mandiri mencapai Rp 921 triliun pada periode yang sama, tumbuh 27,4% dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri berhasil mengelola transaksi wholesale digital sebesar Rp 4.773 triliun pada kuartal pertama 2024.
Pengguna Kopra by Mandiri juga meningkat dua kali lipat dalam satu tahun terakhir, mencapai 200 ribu pengguna pada akhir Maret 2024, dengan 93% dari giro berasal dari pengguna Kopra by Mandiri.
Bank Mandiri juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi sebesar 13% YoY, dari Rp 1.391 triliun pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp 1.572 triliun pada akhir kuartal pertama 2024, didorong oleh pertumbuhan tabungan yang meningkat 10,6% YoY menjadi Rp 607 triliun.
Selain kinerja keuangan yang positif, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan nasional dan ekosistem berkelanjutan dengan penerapan prinsip ESG (environmental, social, and governance). Portofolio berkelanjutan Bank Mandiri tumbuh 14% dari Maret 2023, mencapai Rp 264 triliun pada akhir Maret 2024, atau sekitar 24% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
Komitmen terhadap prinsip ESG juga diwujudkan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi finansial.
Program ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 6,2 juta masyarakat di Indonesia. Ini merupakan salah satu wujud komitmen Bank Mandiri dalam menyediakan akses keuangan, terutama bagi masyarakat yang kurang terlayani atau underserved.
Related News
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar
Bos Sido Muncul (SIDO) Sabet Penghargaan Ini
Mitra Tirta Buwana (SOUL) Dapat Restu Ganti Pengurus
OJK dan Satgas PASTI Luncurkan Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan
Transcoal (TCPI) Siapkan Capex Rp700M di 2025, Ini Peruntukannya