IHSG Cenderung Sideways, Pelaku Pasar Dapat Mencermati Saham AKRA,PTPP,ADRO dan INCO
EmitenNews.com—Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada posisi Closing kemarin lagi-lagi harus tunduk pada resistance area 6900-6910. Hari ini IHSG diprediksi masih cenderung Sideways sambil menunggu sentimen keputusan FFR Kamis nanti.
Para investor atau trader disarankan untuk Wait & See seraya memperhatikan ke mana arah penembusan terjadi dengan batasan Support dan Resistance sebagai berikut Support : 6850 / 6825 / 6750; Resistance : 6900-6910 / 7000, kata Liza Camelia Suryanata Head Of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Selasa (26/7/2022).
Wait and See dorong minat safe haven, yield FR91 turun 9 Bps. Sikap investor menantikan hasil rapat FOMC Kamis dini hari, membuat IHSG hanya mencatatkan transaksi senilai IDR 9 triliun kemarin. IHSG ditutup melemah 0,4% ke level 6.858 poin, setelah sebelumnya sempat menyentuh level psikologis 6.900 pada perdagangan sesi pertama. Adapun, sektor Teknologi turun 3,3% dan Transportasi dan Logistik turun 1,9%. Di sisi lain, investor minati safe have, membuat SUN FR91 catatkan penurunan yield lebih dari 9 Bps, atau penurunan terdalam dibanding seri Benchmark lainnya yang turun dalam kisaran 4 Bps hingga 8 Bps. Investor mencermati potensi kenaikan FFR periode Juli, ditengah sikap Dovish BI yang mempertahankan BI 7DRRR di level terendahnya 3,50%.
Ditengah kondisi market saat ini, para pelaku pasar bisa mencermati beberapa saham pilihan seperti AKR Corporindo (AKRA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), Adaro Energi (ADRO) dan Vale Indonesia (INCO).
AKRA Advise Speculative Buy, Entry Level: 1095-1080, Average Up >1115; Target : 1180-1200; Stoplosss: 1045.
PTPP Advise Buy, Entry Level: 930-915; Average Up >945; Target: 965-970 / 990-1000; Stoploss: 905.
ADRO Advise Buy, Entry Level: 3100-3080, Average Up >3120; Target : 3200 / 3300-3350 / 3430; Stoplosss: 3030.
INCO Advise Buy, Entry Level: 5600-5400; Average Up >5875; Target: 6000-6100 / 6500; Stoploss: 5275.
Adapun sentimen lain yang wajib diperhatikan adalah Otoritas Moneter dan Fiskal AS bersamaan rilis data ekonomi, FFR Juli diproyeksikan naik 75 Bps dan GDP 2Q22 diproyeksikan tumbuh 0,4% QoQ, membuat Wall Street awal pekan ditutup mixed. Saham sektor energi menopang penguatan Dow Jones 0,3%; mengimbangi pelemahan Nasdaq 0,4% jelang Big Tech Quarterly Earnings. Penguatan sektor energi masih dipengaruhi kekhawatiran berkelanjutan tentang kelangkaan pasokan. Harga minyak mentah AS, baik WTI maupun Brent kontrak September 2022, masing-masing naik 2% ke level USD96,70/Barrel dan USD105,15/Barrel. Kenaikan juga terjadi pada harga gas alam, setelah Gazprom Rusia akan memotong aliran gas Eropa melalui Nord Stream menjadi 20% karena masalah pemeliharaan. Sementara itu, penguatan sektor Finansial terjadi seiring reli sejumlah saham perbankan, karena yield UST sedikit lebih tinggi.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha