EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tumbang pada perdagangan Kamis (19/12), melanjutkan tren pelemahan selama enam hari perdagangan secara berturut-turut. IHSG ditutup melemah 1,84% atau turun 130,64 poin ke level 6.977,24 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Volume transaksi di bursa mencapai 20,4 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp13,2 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 521 saham melemah, hanya 97 saham yang menguat, dan 170 saham lainnya stagnan.

Seluruh indeks sektoral turut mencatatkan penurunan signifikan. Sektor barang baku mencatat pelemahan terdalam dengan penurunan 3,63%, diikuti sektor kesehatan yang turun 2,63%, sektor energi melemah 2,49%, dan sektor barang konsumsi nonprimer yang ambruk 2,41%.

Sektor teknologi melorot 1,88%, sementara sektor keuangan dan sektor perindustrian masing-masing turun 1,84% dan 1,74%. Sektor lainnya, seperti barang konsumsi primer, properti dan real estat, serta infrastruktur masing-masing melemah 1,63%, 1,62%, dan 1,05%. Adapun sektor transportasi dan logistik mencatatkan pelemahan terkecil sebesar 0,38%.

Menanggapi kerontokan IHSG selama enam hari bursa pasca pengumuman pemangkasan suku bunga The Fed 25 bps, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengakui hanya bisa berharap ada kabar baik jelang akhir tahun ini.

Namun dia tidak tahu kabar baik apa yang akan menjadi sentiment penggerak IHSG pada akhir tahun ini.
“Kita tunggu saja, mudah mudahan bisa naik lah akhir tahun,” kata dia usai pencatatan saham MDIY di gedung BEI Kamis (19/12).

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya DUTI sebesar Rp340 menjadi Rp3.920 per lembar dan KONI sebesar Rp315 menjadi Rp1.825 per lembar serta SONA sebesar Rp300 menjadi Rp6.000 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya DSSA sebesar Rp1.350 menjadi Rp37.400 per lembar dan ITMG sebesar Rp825 menjadi Rp26.325 per lembar serta MLPT sebesar Rp775 menjadi Rp17.475 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya MDIY sebanyak 106.344 kali senilai Rp721,2 miliar kemudian AWAN sebanyak 82.893 kali senilai Rp7,22 miliar dan BBRI sebanyak 81.083 kali senilai Rp1,55 triliun.

Dari saham-saham dalam indeks LQ45, hanya empat yang berhasil mencatatkan penguatan, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang naik 7,22%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 1,94%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 1,13%, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang menguat tipis 0,10%.

Sementara itu, saham-saham yang masuk daftar top losers LQ45 adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang merosot 9,27%, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 8,24%, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang melemah 5,83%.