IHSG Konsolidasi, Phintraco Sekuritas Sodorkan Saham Berikut
Pergerakan saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan kemarin ditutup flat ke level 7.288,89. itu setelah hanya menguat 0,01 persen alias 0,7 poin. Secara teknikal, ada pelebaran negative slope indikator MACD dengan indikasi potensi pelemahan.
Namun, indikator stochastic RSI sedang mengalami golden cross mengindikasikan potensi penguatan. Oleh sebab itu, IHSG berpotensi konsolidasi pada rentang level 7.250-7.350 pada perdagangan hari ini, Selasa, 30 Juli 2024.
Faktor dari sisi global, pasar menanti rilis data CB consumer confidence Juli 2024 Amerika Serikat (AS) pada Selasa (30/7) dengan perkiraan turun ke level pesimis 99,5 dari level 100,4 Juni 2024. Data itu, diyakini dapat memperkuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed September 2024 mendatang.
Selain itu, pasar juga menanti rilis data pertumbuhan gross domestic product (GDP) flash kuartal II Euro Area, dan Jerman dijadwalkan rilis pada Selasa (30/7). Pasar memperkirakan pertumbuhan GDP flash Euro Area, dan Jerman menguat secara YoY namun melemah secara QoQ.
Nah, dari sisi regional, pasar menanti rilis data unemployment rate Juni 2024 Jepang dijadwalkan rilis Selasa (30/7) dengan perkiraan stabil di angka 2,6 persen. Sementara sisi domestik, pasar masih mengantisipasi rilis kinerja keuangan sejumlah emiten pada kuartal II-2024.
Berdasar data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas menyodorkan sejumlah saham pilihan sebagai bahan koreksi. Antara lain Astra Otoparts (AUTO), BFI Finance (BFIN), Summarecon (SMRA), Ciputra Developments (CTRA), dan Pakuwon Jati (PWON). (*)
Related News
Mundur Lagi, Ibu Kota Pindah ke IKN 2028; Setahun Jelang Pilpres
Mau Industri DN Tumbuh? Beli Produk Lokal, Terutama Buatan IKM
Kementerian ESDM Hormati Putusan MK Tentang Cipta Kerja Terkait RUKN
Tarik Investor Asing, Pemerintah Pangkas Daftar Negatif Investasi
Abaikan Wall Street, IHSG Orbit Zona Hijau
Pasar Antisipasi Stimulus Agresif China Respon Pelambatan Ekonomi