EmitenNews.com - Indeks regional Asia mayoritas mengalami penguatan di tengah rilis tingkat inflasi China yang tercatat turun di bulan September sebesar 0.1% ke level 0.7%. Kenaikan harga komoditas energi yang terjadi belakangan ini berpotensi meningkatkan inflasi bulan berikutnya.

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis (14/10)  ditutup naik 1,36% atau bertambah 89,210  point ke level 6.626,114.  Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 21,31 miliar saham dengan total nilai Rp 16,75 triliun. Investor mencatatkan pembelian bersih alias net buy sebesar Rp1,59 triliun di seluruh pasar.

 

William Surya Wijaya selaku Analis Indo Surya Bersinar Sekuritas dalam risetnya mengatakan, menutup pekan ini, Jumat (15/10/2021) pergerakan IHSG menjelang all time high sepanjang masa merupakan langkah pencapaian rekor baru yang spektakuler di tengah perlambatan ekonomi yang masih berlangsung, hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi pasar modal Indonesia.

 

“Secara teknikal, hari ini IHSG berpotensi mengorbit di zona hijau dengan rentang support di level 6482 dan level resistance masih terjaga di 6694,” kata William.

 

Namun risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal, jelang rilis data perekonomian pada hari ini tentang neraca perdagangan disinyalir akan mencatatkan hasil yang cukup baik sehingga hal ini dapat menjadi salah satu faktor penunjang dari pertumbuhan tingkat kepercayaan investor ke pasar modal Indonesia.

 

Indosurya Bersinar Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham-saham big cap seperti Astra Agro Lestari (AALI), Indofood CBP (ICBP), Bank BCA (BBCA), Telkom Indonesia (TLKM), Jasa Marga (JSMR), AKR Corporindo (AKRA), Ciputra Development (CTRA) dan Bank BNI (BBNI).