IHSG Rawan Koreksi, Pelaku Pasar Wajib Waspadai Support Level 6610
EmitenNews.com -IHSG kembali tertekan di Perdagangan Rabu (1/11). Pelemahan ini dipicu oleh sejumlah data ekonomi domestik yang kurang memuaskan. Indeks manufaktur turun ke 51.5 di Oktober 2023 dari 52.3 di September 2023. Inflasi inti turun ke 1.91% yoy di Oktober 2023 dari 2% yoy di September 2023.
“Kondisi ini mengindikasikan adanya perlambatan aktivitas manufaktur dan konsumsi di Indonesia di Oktober 2023,” ujar valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas.
Dari regional, indeks manufaktur Tiongkok menurut Caixin turun ke 49.5 di Oktober 2023 dari 50.6 di September 2023.
Fokus pasar terutama tertuju pada rilis hasil FOMC pada Kamis (2/11) dini hari WIB. The Fed diyakini menahan sukubunga acuan di 5.25%-5.5%. Akan tetapi, petunjuk arah kebijakan the Fed di 2024 berpotensi menentukan arah pasar.
Dari dalam negeri, dari 104 emiten yang sudah merilis laporan keuangan 9M2023, 45% yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih. 55% lainnya mengalami penurunan laba bersih.
Saham-saham yang dapat dicermati di Kamis (2/11) meliputi MDKA, ICBP, TSPC, BIRD dan BBCA.
Related News
Kapitalisasi Pasar dan Nilai Transaksi Harian Kompak Turun Pekan Ini
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45