Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menyala

Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup menguat. Itu setelah The Fed mengindikasikan masih akan memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini. Sementara itu, dalam pertemuan 18-19 Maret 2025, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen.
Kebijakan itu, diikuti dengan catatan ketidapastian prospek ekonomi mengalami peningkatan. Keputusan mempertahankan suku bunga acuan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. Pada sesi konferensi pers gubernur The Fed, Jerome Powell mengatakan ekonomi Amerika Serikat (AS) cukup kuat.
Itu ditunjukkan dengan mencatat kemajuan positif menuju target bank sentral dalam dua tahun terakhir. Pasar tenaga kerja solid, inflasi menuju sasaran jangka panjang 2 persen, meski untuk saat ini cenderung meningkat.
Nah, penguatan indeks bursa Wall Street, dan lonjakan harga mayoritas komoditas diprediksi akan menjadi sentimen positif pasar. Investor juga akan mencermati dinamika pengesahan RUU TNI dalam rapat paripurna DPR hari ini.
Oleh karena itu, Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan. Sepanjang perdagangan hari ini, Indeks akan mengitari kisaran support 6.220-6.130, dan resistance area di level 6.405-6.495.
Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Aneka Tambang (ANTM), Pakuwon Jati (PWON), London Sumatera (LSIP), Erajaya (ERAA), Astra Motor (ASII), dan AKR Corporindo (AKRA). (*)
Related News

Wall Street Jeblok, IHSG Lanjut Menyala

Efek BI Rate, IHSG Uji Level Psikologis 8.000

IHSG Jebol 8.008, Angkut Saham BRMS, BRPT, dan SMBR

Sosok Ini Bakal Jadikan FUTR Raksasa Energi Hijau di Indonesia

Eastspring Luncurkan Reksadana Campuran, Cek Detailnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,03 Persen Usai BI Pangkas Suku Bunga