Ikuti Wall Street, IHSG Cenderung Menguat
Seseorang berjalan melintas dengan latar layar menampilkan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street mengakhiri perdagangan kemarin bervariasi dengan mayoritas menguat tipis. Itu menyusul inflasi Oktober 2024 sesuai ekspektasi. Kondisi tersebut makin memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan edisi Desember 2024.
Berdasar laporan biro statistik ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), Oktober lalu inflasi tercatat naik 0,2 persen mom, dan 2,6 persen yoy, sedikit lebih tinggi dari September 2024 sebesar 2,4 persen yoy, dan sejalan dengan konsensus.
Sementara itu, inflasi inti tercatat mengalami kenaikan 0,3 persen mom, dan surplus 3,3 persen yoy, sama seperti bulan sebelumnya, dan sesuai dengan ekspektasi. Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street itu, diprediksi menjadi sentimen positif pasar.
Sementara itu, aksi jual investor asing berlanjut, dan koreksi beberapa harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh sebab itu, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.265-7.220, dan resistance 7.350-7.400.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Timah (TINS), Energi Mega (ENRG), Emtek (EMTK), Aspirasi Hidup (ACES), SIG (SMGR), dan Erajaya (ERAA). (*)
Related News
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial Rebound
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTM
Tertekan, IHSG Orbit Level 7.070