EmitenNews.com -Perusahaan di sektor jasa pengujian, PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU) menargetkan pertumbuhan laba sekitar 30% setelah perusahaan berhasil melaksanakan Initial Public Offering (IPO).

 

Mengacu pada prospektus, laba tahun berjalan MUTU pada 2022 tercatat sebesar Rp36,78 miliar. Pendapatan 2022 MUTU berkisar sebesar Rp281,81 miliar.

 

Perusahaan tersebut masih optimis sebab MUTU masih melihat pasar Testing, Inspection and Certification (TIC). Pasalnya, pasar keseluruhan TIC masih tersedia Rp20 triliun, Sementara Mutuagung baru berkontribusi sebesar Rp218 miliar.

 

Direktur Operasional MUTU Irham Budiman mengatakan, bahwa perseroan kedepannya membidik sektor sertifikasi karbon setelah bursa karbon hadir di Indonesia. Adapun outputnya akan berupa opini yang kemudian akan menjadi modal perusahaan mengajukan sertifikat pengurangan emisi.

 

"Tergantung skemanya apa. Itu verifikasi dan validasi, outputnya opini, bahwa kita akan menegaskan bahwa opini yang diklaim perusahaan tersebut sama. Dari opini itu akan masuk jadi sertifikat pengurangan emisi," kata Irham saat konferensi pers Public expose MUTU , di Jakarta, pada Kamis, (13/7/2023).

 

Meski begitu, sertifikat pengurangan emisi dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sertifikat ini lah yang akan diperdagangkan ke bursa karbon nantinya.

 

MUTU akan melepas sebanyak-banyaknya 942,8 juta lembar saham atau maksimal 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Saham MUTU akan ditawarkan dalam rentang harga Rp105 hingga Rp110 per saham.

 

Dengan demikian, Perseroan diproyeksikan akan memperoleh dana segar antara Rp99,00 miliar hingga Rp103,71 miliar. Bersamaan dengan penawaran umum saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 235.714.300 Waran Seri I senilai Rp76,37 miliar dengan rasio 4 berbanding 1.

 

Setiap pemegang empat saham baru akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp324 selama periode 9 Februari 2024 - 8 Agustus 2025. Sementara penawaran saham MUTU akan berlangsung pada 12 hingga 24 Juli 2023, sehingga saham Perseroan diperkirakan akan tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2023.