Indeks Kepercayaan Industri Membaik di 100 Hari Pemerintahan Prabowo
Dalam 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto, IKI semakin menguat. Sebelumnya, IKI November 2024 juga berada di level ekspansi sebesar 52,95.
EmitenNews.com - Sejalan dengan rebound-nya Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2024 setelah lima bulan terkontraksi, pada bulan Januari 2025 Indeks Kepercayaan Industri (IKI) juga menunjukkan ekspansi yang semakin menguat.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) , Febri Hendri Antoni Arif, mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Januari 2025 berada di posisi ekspansi dengan mencapai 53,10. "IKI Januari 2025 meningkat 0,17 poin dibandingkan dengan bulan Desember 2024, dan meningkat 0,75 poin dibandingkan dengan Januari tahun lalu,” katanya di Jakarta, Kamis (30/1).
Dalam 100 hari Kabinet Merah Putih, IKI semakin menguat. Sebelumnya, IKI November 2024 juga berada di level ekspansi sebesar 52,95.
Febri menyebut meningkatnya IKI bulan Januari ini ditopang oleh ekspansi 20 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas Triwulan III tahun 2024 sebesar 95,5%. Selain itu, peningkatan IKI bulan Januari ini juga dipengaruhi oleh berekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI, yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan.
Variabel pesanan baru mengalami ekspansi dengan peningkatan sebesar 2,03 poin dibanding bulan sebelumnya menjadi 52,74. Hal ini selaras dengan kondisi pada bulan Desember ketika perusahaan menerima pesanan baru dan sedang bersiap menghadapi peningkatan permintaan di tahun 2025. Di sisi lain, variabel produksi tetap mengalami ekspansi sebesar 53,39, meskipun turun 2,14 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada Januari ini, industri sedikit menurunkan produksi dibandingkan produksi Desember 2024. Ini karena stok barang dari peningkatan produksi di bulan sebelumnya masih banyak, sebagai antisipasi rencana kenaikan PPN 12 persen di tahun lalu," jelasnya.
Demikian juga dengan persediaan yang tetap ekspansi sebesar 53,58, meski turun 1,00 poin dibandingkan Desember 2024. Hal ini disebabkan produsen masih berhati-hati untuk memproduksi, mengingat persediaan yang belum terserap optimal ke pasar.
Jika dilihat dari sisi daya beli masyarakat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember menunjukkan peningkatan 1,8 poin dibandingkan bulan November. Naiknya keyakinan konsumen pada Desember tersebut bisa dilihat pada peningkatan indeks penghasilan saat ini, indeks ketersediaan lapangan kerja, dan indeks pembelian barang tahan lama (durable goods), namun tidak pada seluruh golongan.
Indeks tertinggi pada komponen penghasilan saat ini tercatat pada responden dengan pengeluaran lebih besar dari Rp5 juta dan kelompok usia 20-30 tahun, sedangkan untuk komponen ketersediaan lapangan kerja terindikasi meningkat pada seluruh tingkat pendidikan, kecuali pascasarjana. Sedangkan komponen pengeluaran terindikasi tertinggi pada kelompok pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta dan kelompok usia 31-40 tahun.
Dengan demikian, daya beli masyarakat dapat dikatakan stabil pada level golongan menengah atas, namun tetap berhati-hati dalam melakukan pengeluaran. Sedangkan di golongan bawah, daya beli masyarakat dapat dikatakan mengalami penurunan, yang tentu saja berpengaruh pada penyerapan pasar produk manufaktur.(*)
Related News
Penuhi Kebutuhan Daging, Susu, Indonesia Impor 2 Juta Sapi Hingga 2029
Kominfo Undang Keterlibatan Stakeholder dalam Penyusunan Regulasi AI
KPK Dalami Aliran Uang & Aset Kasus Investasi Fiktif Eks Dirut Taspen
Bos BCA Digital Ungkap Dana Nasabah Remaja
Harga Emas Antam Hari ini Melesat Rp14.000 per Gram
Tenang! Pertamina Tegaskan Tidak ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg