EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (18/3) dibuka variatif (mixed) dengan kecenderungan menguat setelah indeks saham utama di Wall Street semalam memperpanjang reli hingga 3 hari beruntun.


Semalam indeks saham S&P 500 mencatatkan kenaikan selama 3 hari beruntun pertama sejak tanggal 2 Februari. Indeks DJIA juga mencatatkan kenaikan selama 4 hari beruntun pertama dalam 6 minggu terakhir.


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik hanya 1 bps menjadi 2.20%.


"Investor tampaknya menyambut baik langkah bank sentral AS (Federal Reserve) menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali dalam 3 tahun," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.


Keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% dan membuat peta kenaikan suku bunga sebanyak 6 kali lagi di tahun ini telah memberi kejelasan mengenai kebijakan moneter ke depan serta menghilangkan ketidakpastian.

Investor memandang kenaikan suku bunga sebesar 0.25% sebanyak 6 kali ini sebagai langkah kehati-hatian oleh Federal Reserve dalam rangka menjinakkan inflasi tanpa membuat guncangan di pasar finansial yang memang sudah berada di bawah tekanan besar dari invasi Rusia ke Ukraina.


Berkaitan dengan konflik Rusia dan Ukrania, House of Representatives (DPR) AS menyetujui pemutusan hubungan dagang normal dengan Rusia dan Belarusia sehinga memberi keleluasaan pada Presiden Biden untuk menjatuhan bea masuk (tarif) atas barang-barang dari kedua negara tersebut.


Di lain pihak Rusia dikabarkan berhasil melunasi sebagian cicilan bunga atas utang luar negerinya dalam mata uang USD, sehingga untuk saat ini terhindar dari status gagal bayar (default).


Di pasar komoditas, harga minyak mentah melonjak lebih dari 7% setelah International Energy Agency (IEA) mengatakan 3 juta barel per hari minyak dan produk turunan minyak asal Rusia tidak dapat masuk atau dijual di pasar global mulai bulan depan.


Jumlah pasokan yang hilang ini jauh lebih besar di banding dengan ekspektasi jumlah penurunan permintaan yang sekitar 1 juta barel per hari akibat kenaikan tajam harga minyak mentah.


Untuk perdagangan akhir pekan ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG cenderung ditutup melemah dengan kisaran support-resistance 6.930-7.015. Ini data teknikal saham yang direkomendasikan.


MDKA
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 4370
Target Price 1 : 4670
Target Price 2 : 4810
Stop Loss : 4100


KKGI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 398
Target Price 1 : 428
Target Price 2 : 458
Stop Loss : 370


PSAB
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 130
Target Price 1 : 138
Target Price 2 : 142
Stop Loss : 122.(fj)