Indeks Saham Asia Dibuka Melemah Ikuti Wall Street Yang Jatuh Lebih Dari 1 Persen
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Kamis (24/3) dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang jatuh lebih dari 1%.
Seperti indeks saham di Asia, IHSG pada perdagangan Rabu kemarin juga ditutup melemah tipis 0,07% ke level 6.996. Rupiah berada di 14347/Dollar AS.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 7.6 bps menjadi 2.30% setelah sempat menyentuh titik tertinggi harian (intraday high) 2.41%.
Menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, investor masih mempertimbangkan arah kebijakan suku bunga di AS serta dampaknya pada pertumbuhan laba korporasi dan valuasi pasar saham. "Investor melihat potensi bank sentral AS (Federal Reserve) melakukan pendekatan yang bahkan lebih agresif dalam menjinakkan inflasi," katanya.
Pengetatan kebijakan moneter yang agresif akan mendongkrak suku bunga jangka pendek, termasuk imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS bertenor 2 tahun. Akibatnya, selisih imbal hasil (yield spread) antara surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun dan 2 tahun akan semakin menyempit dan membawa pergerakan kurva imbal hasil (yield curve) semakin rata (flattened) atau bahkan terbalik (inverted).
Secara historis Valdy membaca kurva imbal hasil yang bergerak terbalik (inverted yield curve) adalah sinyal kuat dari akan segera terjadinya resesi ekonomi.
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data Penjualan Rumah Baru (New Home Sales) di AS yang bulan lalu secara tak terduga mengalami penurunan selama 2 bulan beruntun meskpun jumlah penjualan masih di atas level sebelum pandemik.
Penurunan ini diduga disebabkan oleh tingginya harga jual rumah dan kenaikan bunga KPR sehingga mendorong para calon pembeli rumah untuk menunda keputusan mereka membeli rumah baru.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah kembali merangkak naik setelah adanya gangguan pada ekspor minyak asal Rusia dan Kazakhtan yang melalui jaringan pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC).
Terminal CPC yang terletak di Laut Hitam rusak akibat badai besar dan di barengi dengan cuaca buruk yang berkepanjangan. Wakil PM Rusia Alexander Novak mengatakan pasokan minyak dari CPC mungkn akan berhenti sama sekali dalam dua bulan ke depan.
Jaringan pipa CPC menyalurkan 1.2 juta barel per hari minyak mentah asal Kazakhtan, atau setara dengan 1.2% dari permintaan minyak global.
Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat di kisaran
support 6.975 - resistance 7.020. Saham yang direkomendasikan sebagai berikut.
ERAA
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 580-585
Target Price 1 : 615
Target Price 2 : 630
Stop Loss : 545
PGAS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Sideways
Trade Buy : 1425
Target Price 1 : 1500
Target Price 2 : 1540
Stop Loss : 1350
KEEN
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 488-490
Target Price 1 : 530
Target Price 2 : 552
Stop Loss : 450.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha