EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Senin (9/5) dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street.
Semalam indeks saham NASDAQ jatuh 4.29% dan S&P 500 berakhir di bawah level 4,000 untuk pertama kali sejak Maret 2021.
CBOE Volatility Index (VIX) yang mengukur rasa takut investor, lompat menembus level 34, jauh di atas rata-rata jangka panjangnya yang berada di sekitar level 20.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 9 bps menjadi 3.03% setelah sempat menyentuh 3.17% di awal sesi perdagangan.
Menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, sentimen investor masih tertekan oleh kekhawatiran seputar inflasi, kenaikan suku bunga dan kemungkinan terjadinya resesi ekonomi.
"Investor khawatir mengenai akan seberapa agresif bank sentral AS (Federal Reserve) dalam menjinakkan inflasi," kata Dustin. Sebagai informasi, minggu lalu Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Melangkah terlalu agresif berkaitan dengan suku bunga akan memperbesar risiko terjadinya inflasi terutama dihadapkan berbagai macam tantangan seperti tigkat inflasi yang tinggi, invasi Rusia ke Ukrania serta gangguan rantai pasok global yang di picu oleh pandemik COVID-19.
Fokus perhatian investor diperkirakan akan tertuju pada rilis data inflasi bulan April AS minggu ini, yakni Consumer Proce Index (CPI) pada hari Rabu dan Producer Price Index (PPI) pada hari Kamis. Investor mempunyai ekspektasi kedua data ini akan memperlihatkan perlambatan kenaikan harga-harga.
"Dengan kata lain, investor berharap Maret adalah puncak dari rangkaian kenaikan harga-harga dialam ekonomi AS. Oleh karena itu, data CPI dan PPI ini akan memberi investor petunjuk seberapa agresif Federal Reserve akan bertindak untuk memitigasi kenaikan harga," tambah Dustin.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun sekitar 6% semalam setelah Arab Saudi, salah satu negara produsen minyak terbesar di dunia, menurunkan harga jual minyak mentahnya untuk kawasan Asia dan Eropa mulai bulan Juni.
Harga minyak mentah juga tertekan oleh berita bahwa Uni Eropa (UE) bersiap menghapuskan aturan dalam usulan paket sanksi ekonomi untuk Rusia yang melarang kapal berbendera negara anggota UE untuk mengirimkan minyak mentah asal Rusia ke negara-negara lain.
Langkah ini di nilai dapat menghapus gangguan transportasi pada pasar energi global di tengah perang antara Rusia dan Ukrania yang masih terus berlangsung.
Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG masih cenderung bearish di rentang 6.820-7.075. Berikut data teknikal saham yang direkomendasikan.
ITMG
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 29075
Target Price 1 : 32325
Target Price 2 : 33925
Stop Loss : 25925
MBSS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1310-1320
Target Price 1 : 1480
Target Price 2 : 1550
Stop Loss : 1160
NELY
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 316-320
Target Price 1 : 360
Target Price 2 : 382
Stop Loss : 280.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha