Inflasi dan Melemahnya Rupiah Masih Bayangi Pasar Saham Indonesia
prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - Indeks utama di bursa Wall Street ditutup bervariasi, dengan indeks Dow Jones ditutup melemah sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi. Saham sektor teknologi membukukan penguatan.
Indeks manufaktur ISM AS bulan November membaik menjadi 48,4. Meskipun masih dalam wilayah kontraksi, namun berada di atas perkiraan 47,5. Sementara itu, harga minyak mentah tetap stabil di tengah optimisme terhadap meningkatnya aktivitas pabrik di Tiongkok, seiring dengan kekhawatiran bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuannya di bulan Desember. Harga emas melemah karena menguatnya dolar AS.
Waterfront Sekuritas Indonesia melihat pasar saham Indonesia masih dibayangi sentimen negatif, antara lain inflasi inti yang lebih tinggi dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS, yang mengurangi kemungkinan BI menurunkan BI Rate pada 18 Desember.
Pada hari Senin, 2 Desember 2024, IHSG ditutup turun 0,95% di level 7.046. Sektor konsumen siklikal mengalami koreksi terbesar, sedangkan sektor energi mencatat penguatan terbesar. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,28 triliun, termasuk transaksi di pasar non-reguler.
Hari ini, IHSG diperkirakan Waterfront Sekuritas akan bergerak di kisaran support 7020/6966 dan resistance di 7080/7100. Saham pilihan mereka adalah: UNTR, ADRO, ADMR, TAPG, EMTK, BREN, AMMN, CPIN, JPFA.(*)
Related News
Purbaya Sebut Ultimatum Bekukan Bea Cukai Perintah Prabowo
Digempur Impor, Utilisasi Industri Tableware-Glassware Cuma 52 Persen
IHSG Rebound ke 8.659 di Sesi I, Mayoritas Sektor Menguat
Pengguna Aktif QRIS Ditargetkan Capai 60 Juta di 2026
Wall Street Solid, IHSG Makin Sulit
IPO SUPA Picu Profit Taking, IHSG Kembali Tersudut





