EmitenNews.com - Investasi di sektor kehutanan menunjukkan geliat menggembirakan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat angka pertumbuhan investasi sektor kehutanan mencapai USD331,1 juta sepanjang tahun 2023. Itu berarti tumbuh hingga 309,4 persen.

 

Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (31/12/2023), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto mengatakan investasi sektor kehutanan itu tumbuh hingga 309,4 persen dari target investasi sektor hulu yang hanya USD107 juta.

 

"Capaian itu adalah implikasi dari implementasi tata kelola kehutanan yang baik," ujar Agus Justianto.

 

Nilai investasi sebesar USD128,66 juta merupakan investasi di hulu yaitu Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). Investasi hilir berupa Perizinan Berusaha Pengolahan Hasil Hutan (PBPHH) yang mencapai USD202,47 juta.

 

KLHK yang dipimpin Menteri Siti Nurbaya Bakar itu, mengklaim pertumbuhan investasi kehutanan selaras dengan tata kelola kehutanan yang baik. Salah satunya melalui sistem informasi, yang menjamin proses birokrasi menjadi transparan dan akuntabel guna mencegah biaya tinggi.

 

Sistem informasi tersebut antara lain Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH), Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK), Sistem Informasi Rencana Pemenuhan Bahan Baku Hasil Hutan (SI RPBBHH), hingga Online Single Submission (OSS).

 

Bagusnya, seluruh sistem tersebut, menurut Agus Justianto, telah mengintegrasikan pasar dari hulu hingga ke hilir.

 

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Drasospolino menyebut pembangunan sistem informasi merupakan komitmen KLHK. Sasarannya, mendukung tata kelola kehutanan yang baik. Mulai dari perencanaan, pemanfaatan, hingga monitoring dan evaluasi. Hal itu membantu pengelolaan dan pemanfaatan hutan produksi dan hutan lindung di Indonesia

 

Selain itu mendukung pencapaian target Net Sink karbon tahun 2030 pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau forestry and other land use (FOLU).