EmitenNews.com - Indeks utama di Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 berakhir lebih tinggi, sementara Nasdaq Composite ditutup dengan sedikit penurunan.


Risalah rapat Fed pada bulan Desember menunjukkan bahwa mayoritas pejabat Fed khawatir tentang potensi inflasi untuk naik lagi. "Hal ini telah menambah kekhawatiran investor bahwa Fed akan menurunkan suku bunga lebih rendah dari yang diantisipasi sebelumnya tahun ini," ulas Waterfront Sekuritas Indonesia dalam tinjauan dan prediksi pasarnya hari ini.


Imbal hasil Treasury AS, yang telah meningkat karena kekhawatiran atas dampak tarif impor dan pemotongan pajak perusahaan yang berpotensi mendorong inflasi, semakin menguat di tengah kekhawatiran bahwa pemotongan suku bunga Fed mungkin tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.


Sementara itu, harga minyak mentah melemah karena penguatan dolar AS dan peningkatan cadangan minyak AS. Di sisi lain, harga emas naik, didorong oleh data Ketenagakerjaan ADP yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sektor swasta yang lebih rendah dari yang diharapkan. Ke depannya, pasar akan menunggu data penggajian nonpertanian pada hari Jumat.


IHSG ditutup melemah 0,04% di level 7.080 pada perdagangan Rabu, 8 Januari 2025. Saham-saham di sektor bahan dasar mengalami koreksi paling dalam, sedangkan saham-saham di sektor energi membukukan penguatan paling besar. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp353,71 miliar, termasuk di pasar nonreguler.


Hari ini, IHSG diperkirakan Waterfront bergerak di rentang support 7.050/7.020 dan resistance 7.100/7.130. Saham pilihannya adalah: BBCA, BMRI, ASII, UNTR, HEAL, TLKM, dan AKRA.(*)