EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak pullback setelah menguji resistance 7.300. Itu dipengaruhi faktor profit taking, khususnya pada saham-saham bank. Harga Bank BNI (BBNI) susut 2,96 persen menutup penguatan hari sebelumnya. 

Selanjutnya, harga saham Bank BCA (BBCA) flat membentuk pola gravestone doji. Pergerakan itu, bersamaan rilis pertumbuhan laba bersih BCA 12,7 persen sepanjang 2024 menjadi Rp54,8 triliun. Kondisi itu, mengindikasikan kecenderungan sell on news.

Menariknya, Bank BRI (BBRI) dijadwal baru merilis kinerja keuangan pekan depan (30/1) justru menguat nyaris 1 persen. Nah, dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data realisasi investasi, termasuk Foreign Direct Investment (FDI) kuartal IV-2024. 

Pasar mengantisipasi realisasi investasi 100 hari pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran. Di sisi eksternal, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan menaikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 0,50 persen hari ini. Kondisi itu, berpotensi memicu aksi jual obligasi Amerika Serikat (AS).

Itu mengingat investor Jepang merupakan salah satu pemilik terbesar obligasi AS. Salah satu dampaknya potensi pelemahan USD Index, sehingga memicu penguatan Rupiah secara tidak langsung. So, IHSG akan mengitari level support 7.200, dan resistance 7.300.

Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut. Yaitu, Aspirasi Hidup Indonesia (ACES), XL Axiata (EXCL), Erajaya Swasembada (ERAA), Mayora Indah (MYOR), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR). (*)