EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkutat di zona merah. Secara teknikal, Indeks melanjutkan koreksi. Itu setelah break out support MA5 perdagangan sebelumnya memberi tekanan trend bearish jangka menengah. 


Selanjutnya, indikator stochastic terkonsolidasi pada area momentum cukup rendah dengan MACD bergerak undervalue. Indeks berpotensi melanjutkan pelemahan dengan mengitari support 6.000, dan resistance 6160. 


Ada sejumlah saham dapat dicermati secara teknikal. Antara lain Ace Hardware Indonesia (ACES), Bank Central Asia (BBCA), Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP), Media Citra Nusantara (MNCN), Chandra Asri Petrochemical (TPIA), dan Wijaya Karya (WIKA).


Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut berdasar perdagangan Selasa (30/3), Indeks turun signifikan 95.37 poin ke level 6.071,44. Nyaris seluruh sektor mengalami koreksi. Sektor properti terpangkas 2,55 persen, dan pertanian anjlok 2,38 persen. 


Penurunan Crude Palm Oil (CPO) bursa Malaysia cukup signifikan menjadi trigger negatif saham-saham kelapa sawit. Selain itu, potensi pengurangan dan rebalancing portofolio oleh institusi menjadi salah satu faktor utama. BPJS Ketenagakerjaan merebalancing portofolio dengan memangkas aset pada investasi saham dan reksa dana. Itu untuk menekan risiko penurunan harga di pasar menjadi unrealized loss.


Sementara itu, bursa Asia mayoritas positif. Indeks Hang Seng menguat 0,84 persen, CSI 300 surplus 0,95 persen, Indeks saham Jepang bervariasi. Indeks Nikkei naik 0,16 persen dan TOPIX minus 0,78 persen. Setelah investor mengkhawatirkan aksi jual lanjutan akhir Maret.


Bursa Eropa menyudahi perdagangan dengan menguat menyusul kekhawatiran pasar Amerika Serikat (AS) reda akhir pekan lalu. Pan-European Stoxx 600 menguat 0,7 persen. Bursa global stabil mengabaikan dampak default hedge fund AS menghantam saham perbankan global.


Namun bursa saham AS melemah meski Dow Jones Industrial Average mencetak rekor baru Senin (29/3), karena patokan imbal hasil obligasi AS 10 tahun melonjak. Saham Credit Suisse merosot 3,1 persen setelah hedge fund melikuidasi posisi sejumlah saham media. Credit Suisse dan Nomura memperingatkan ada potensi tekanan pendapatan signifikan pada kuartal pertama menyusul kehancuran Archegos Capital Management.


Saham Siemens Gamesa menanjak 5,8 persen setelah perusahaan energi terbarukan meneken kesepakatan dengan Repsol untuk memasang empat kincir angin di Spanyol. Perusahaan bioteknologi Jerman Evotec juga naik 5,2 persen. Saham Victrex melesat 5,2 persen setelah Citigroup menaikkan target harga saham polymer Inggris. (abm)