Jadi Kepala BRIN, Arif Satria akan Fokus Riset Pangan, Energi dan Air
Prof. Arif Satria yang dilantik sebagai Kepala BRIN oleh Presiden Prabowo Subianto melayani pertanyaan wartawan. Dok. BeritaSatu.
EmitenNews.com - Prof. Arif Satria mendapat tugas baru sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Presiden Prabowo Subianto melantik Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, menggantikan Laksana Tri Handoko. Sebagai bos baru badan riset dan inovasi itu, Arif Satria mengatakan akan mengarahkan BRIN fokus pada riset dan pengembangan bidang pangan, energi, dan air.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BRIN itu, Presiden juga melantik Prof. Amarulla Octavian sebagai wakil kepala BRIN. Pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Laksamana Madya TNI (Purn) Prof Dr Amarulah Oktavian merupakan pejabat Wakil Kepala BRIN yang kini statusnya diperpanjang melalui pelantikan tersebut. Ketetapan itu ditandatangani Presiden Prabowo di Jakarta 10 November 2025.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa." Demikian kata Arif dan Amarulah dipandu oleh Presiden.
Prof. Dr. Arif Satria adalah Rektor IPB yang menjabat untuk periode kedua (2023-2028). Pria kelahiran 17 September 1971, yang merupakan Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB dikenal sebagai ahli ekologi politik yang pemikirannya sering dirujuk dalam perumusan kebijakan nasional.
Sebagai ilmuan, Arif Satria juga aktif dalam berbagai peran penting di tingkat nasional. Di antaranya, menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2021-2026, dan mantan Ketua Umum Forum Rektor Indonesia (FRI).
BRIN akan fokus pada riset dan pengembangan pangan, energi dan air
Kepada pers, di Istana Negara, Arif Satria mengatakan akan mengarahkan BRIN untuk fokus pada riset-riset dan pengembangan bidang pangan, energi, dan air yang merupakan bagian dari program prioritas pemerintah.
Untuk itu, pria kelahiran 17 September 1971 tersebut, segera berkonsolidasi dengan berbagai pihak, untuk menjalankan program-program riset dan inovasi di tiga sektor prioritas tersebut. Termasuk konsolidasi dengan kementerian dan lembaga terkait, perguruan tinggi, industri, dan pemerintah daerah.
"Insyaallah BRIN akan mengawal program-program prioritas Bapak Presiden terkait dengan soal pangan, energi, dan air. Saya kira tiga bidang itulah yang perlu didukung oleh riset dan inovasi yang baik, karena riset dan inovasi ini akan menjadi tumpuan. Di mana pun negara yang memiliki kekuatan riset dan inovasi, itu akan berkorelasi positif dengan kemajuan ekonomi," kata Arif Satria.
Untuk sektor pangan, misalnya, sasaran riset dan inovasi dapat mencakup bidang-bidang yang terkait dengan pertanian (on-farm) dan di luar pertanian (off-farm).
"Jadi, mulai dari soal benih, pupuk, teknik budidaya, pascapanen, pengolahan. Banyak sekali. Soal pangan saja sudah luas sekali. Sekarang Presiden meminta pangan, ya harus kita kawal," kata Arif Satria.
Dalam waktu dekat, Arif menjelaskan untuk fokus meriset dan membangun inovasi bidang pangan, energi, dan air, BRIN akan menambah jumlah peneliti di bidang-bidang terkait, meningkatkan kualitas peneliti, menghimpun lebih banyak dana penelitian, membangun infrastruktur penelitian, dan memperkuat ekosistem penelitian.
"Itulah yang akan kita dorong. Jumlah peneliti juga harus kita tingkatkan, karena jumlah peneliti kita itu relatif per sejuta penduduk, relatif lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya, dibandingkan dengan Thailand, Korea Selatan, kita masih jauh," ujar Arif Satria.
Demi mewujudkan itu, Arif menekankan pentingnya memiliki sistem untuk menjaring periset-periset. Pihaknya akan memperkuat talent management yang baik di bidang penelitian. Orang yang punya passion di bidang penelitian itulah yang akan menjadi modal bagi BRIN dan juga bagi kementerian untuk bisa melangkah lebih cepat dan lebih jauh.” ***
Related News
Penyidikan Kasus Whoosh Jalan Terus, KPK Fokus Pengadaan Lahan
Gelar Pahlawan Untuk Marsinah, Keluarga Titip Pesan Hapus Outsourcing
Penolakan atas Gelar Pahlawan Soeharto, Mbak Tutut Ngaku tidak Kecewa
Usut Perdagangan Balita Antarprovinsi, Polisi Dalami Kasus TPPO Bilqis
Presiden Prabowo Anugerahkan 10 Pahlawan Nasional, Berikut Daftarnya
Kasus Bupati Ponorogo, KPK Dalami Dugaan Korupsi Proyek Museum Reog





