Jelang Akhir Tahun, Bagaimana dengan IPO 53 Emiten Baru Buruan BEI?
EmitenNews.com - Melihat prospek Initial Public Offering (IPO) hingga akhir tahun yang tinggal menyisakan waktu hanya 2 bulan. BEI memberikan penjelasan bahwa hingga saat ini di pipeline saham Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terdapat 28 perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana yang direncanakan sebesar Rp31,27 triliun.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021) menyebutkan bahwa klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017: adalah 3 Perusahaan aset skala kecil. (aset dibawah Rp50 miliar). 9 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50-250 miliar) dan 16 Perusahaan aset skala besar. (aset di atas Rp250 miliar).
Adapun rincian sektornya adalah 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials, 2 Perusahaan dari sektor Industrials, 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics, 5 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, 2 Perusahaan dari sektor Technology, 3 Perusahaan dari sektor Energy, 1 Perusahaan dari sektor Financials, 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
Sementara terkait target IPO tahun ini yang mencapai 53 emiten, Nyoman menyatakan, “saat ini masih ada 28 perusahaan dalam antrian di pipeline saham BEI. Berdasarkan catatan kami, sebagian besar perusahaan tersebut menggunakan Laporan Keuangan tahun 2021, dan saat ini masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjangnya,” ujar Dia.
Tentunya kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu.
Sepanjang tahun 2021 (sampai dengan 1 November 2021) telah terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp32,27 triliun. BOBA merupakan Perusahaan Tercatat ke 40 yang sahamnya tercatat di Bursa hari ini.
Dapat kami sampaikan pula bahwa selain adanya 28 perusahaan dalam pipeline saham BEI, sepanjang kuartal dua tahun 2021, pencatatan saham baru di BEI masih unggul dibandingkan Bursa-Bursa di ASEAN. Hal ini menunjukkan animo perusahaan dan pasar yang baik dalam kondisi yang dinamis seperti sekarang ini. Tentunya hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah dan regulator pasar modal dalam menciptakan iklim investasi yang baik serta optimisme pasar atas pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kondisi tersebut diharapkan juga turut sebagai pendukung pencapaian kami di tahun ini.
Terkait dengan minimnya IPO calon emiten dari sektor teknologi Nyoman juga memberikan tanggapan Bahwa berdasarkan pipeline saham Bursa, sudah ada 2 perusahaan di sektor teknologi. Perlu digaris bawahi bahwa keputusan untuk IPO merupakan langkah strategis bagi Perusahaan dan tentunya telah dipertimbangkan dengan matang oleh Perusahaan, baik secara internal maupun eksternal.
Regulator pasar modal senantiasa memberikan dukungan, kemudahan dan penyesuaian dengan kebutuhan pasar diantaranya penyusunan peraturan terkait MVS. Peraturan OJK dan Bursa yang berlaku saat ini juga masih relevan untuk mengakomodasi perusahaan dari berbagai sektor, tidak terkecuali perusahaan dari sektor teknologi yang akan mencatatkan sahamnya di BEI.
Related News
Eastspring Luncurkan Reksa Dana Indeks ESG Berbasis KEHATI
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif