Jelang Libur Natal, Investor Akan Lebih Konservatif Dalam Bertransaksi di Pasar Saham
EmitenNews.com -Tidak ada "urgensi" saat ini bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga AS mengingat kekuatan ekonomi dan kebutuhan untuk memastikan bahwa inflasi akan kembali ke target 2% bank sentral, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Selasa.
Inflasi "akan turun secara relatif lambat dalam enam bulan ke depan, yang berarti bahwa tidak akan ada urgensi bagi kami untuk mulai menarik diri dari sikap restriktif kami," kata Bostic dalam komentarnya kepada Harvard Business School Club of Atlanta.
Bostic mengulangi bahwa ia memperkirakan akan ada dua kali penurunan suku bunga sebesar seperempat poin di paruh kedua tahun ini, namun menekankan bahwa sementara ini inflasi masih terlalu tinggi - dan jalur kebijakan the Fed bergantung pada inflasi yang terus melambat.
Selanjutnya, dalam keterangan yang di terima EmitenNews.com , Rabu (20/12/2023). Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12/2023) akan bergerak menguat terbatas dengan menguji level Resistance pada 7.230 dan Supportnya di level 7.130. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu ADMR, JSMR, ACES, dan HOKI.
IHSG diprediksi menguat pada hari ini (20/12/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu, komoditas bahan baku dan energi memimpin pasar dengan kenaikan yang lebih tinggi, dengan sentimen yang terakhir didukung oleh kenaikan harga minyak bahkan ketika AS mengumumkan rencana untuk memperluas gugus tugas angkatan laut untuk melindungi pelayaran melalui Laut Merah.
Sementara itu, menjelang hari libur Natal pada pekan ini, diperkirakan para investor akan lebih konservatif dalam melakukan trading di pasar saham Indonesia. Melihat value transaksi IHSG yang dihasilkan pada perdagangan kemarin masih lebih kecil dibandingkan beberapa hari yang lalu.
Dari segi teknikal, IHSG berhasil Rebound dari Dynamic Supportnya pada MA 20 dan berpotensi untuk menguji kembali Resistance nya pada area 7.200 - 7.230. Sementara itu, volume transaksi IHSG pada perdagangan kemarin masih lebih kecil dibandingkan satu pekan yang lalu, sehingga mengindikasikan bahwa pelaku pasar menjelang perilisan data suku bunga masih bersifat berhati-hati terlebih dahulu. Serta, pada indikator Parabollic SAR masih menunjukkan potensi penguatan atau Up Trend.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha