EmitenNews.com - Kabar baik. Produksi beras nasional melonjak signifikan sebesar 52,32 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras periode ini sebanyak 8,67 juta ton, sedangkan tahun lalu sebanyak 5,69 juta ton. 

Dalam keterangannya yang dikutip Minggu (9/2/2025), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, capaian ini merupakan hasil dari upaya sinergis berbagai pihak dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional. 

"Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi termasuk pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta implementasi teknologi pertanian modern yang lebih efisien," ujar Mentan Andi Amran Sulaiman.

Peningkatan produksi beras ini sejalan dengan meluasnya potensi luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 970.330 hektare atau 52,08 persen dibandingkan dengan luas panen pada Januari-Maret 2024 yang hanya sebesar 1,86 juta hektar3. 

Pencapaian signifikan tersebut dapat dicapai melalui implementasi berbagai program unggulan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi pertanian. Menurut Mentan, program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, sehingga berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional.

Penting dicatat, pompanisasi salah satu program andalan yang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Melalui program ini, Kementerian Pertanian memfasilitasi penggunaan pompa air untuk mengatasi keterbatasan irigasi, khususnya di lahan-lahan tadah hujan dan daerah yang mengalami kekeringan. 

Dengan sistem pompanisasi, petani dapat mengairi lahan mereka secara lebih efektif, meningkatkan indeks pertanaman, dan memperluas masa tanam sepanjang tahun. Karena itu, Mentan optimistis, dengan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto, berbagai pihak terkait, dan kebijakan tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secepatnya dan menghentikan impor beras selamanya di masa mendatang.

Peningkatan signifikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, khususnya dalam menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. ***