Kekhawatiran Potensi Inflasi Dorong Kenaikan Imbal Beli Obligasi AS
prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - Indeks utama di Bursa Efek Wall Street ditutup melemah di tengah kekhawatiran mengenai kemungkinan Federal Reserve akan terus memangkas suku bunga tahun ini, menyusul data ekonomi AS yang menguat.
Indeks Jasa ISM menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan pada Desember, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas potensi tekanan inflasi. Hal ini mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Selain itu, koreksi saham teknologi turut mendorong penurunan indeks. Sementara itu, harga minyak mentah menguat akibat kekhawatiran atas potensi kekurangan pasokan dari Rusia dan Iran, yang diperparah oleh sanksi Barat, di samping ekspektasi kenaikan permintaan dari Tiongkok. Di sisi lain, kenaikan harga emas lebih lanjut dibatasi oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil Treasury AS.
IHSG ditutup menguat sebesar 0,04% di level 7.083 poin pada Selasa, 7 Januari 2025. Sektor kesehatan mencatatkan penguatan terbesar, sedangkan sektor keuangan mengalami koreksi terbesar. Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp678,57 miliar, termasuk di pasar nonreguler.
Untuk perdagangan hari ini, Waterfront Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG bergerak di kisaran support 7.030/7.000 dan kisaran resistance 7.100/7.130. Saham pilihannya: CPIN, BRPT, BREN, AMMN, ASII, UNTR, ADRO, dan HEAL.(*)
Related News
Beda Respons Asing Antara Saham dan Obligasi Setelah Keputusan The Fed
IHSG Sundul Level 8.709 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Jadi Lokomotif
8 Tahun, Dana Haji Kelolaan BPKH Capai Rp179 Triliun
Industri Perkapalan Minta Dukungan Pembiayaan Jangka Panjang
Pelabuhan Tanjung Priok Operasikan Pemindai Peti Kemas Beradioaktif
KISI Panen Cuan di Tengah Rekor IHSG 2025





