Keracunan Massal MBG Bertambah, Istana Minta Maaf dan Siap Evaluasi

Sebanyak 251 siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengalami keracunan diduga usai menyantap menu MBG. Dok. Pemkab Banggai Kepualauan.
EmitenNews.com - Pemerintah meminta maaf atas banyak kasus keracunan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah tidak pernah mengharapkan adanya kasus tersebut. Ia memastikan kejadian-kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi Badan Gizi Nasional (BGN) dan pihak terkait lainnya, seraya mengingatkan agar kejadian keracunan tidak terulang lagi.
"Tentunya kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali kasus di beberapa daerah," kata Mensesneg Prasetyo Hadi kepada pers, di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah tidak pernah mengharapkan adanya kasus tersebut. Dia memastikan, kejadian-kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi BGN dan pihak terkait lainnya, agar kejadian keracunan tidak terulang lagi.
"Tentu saja ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah. Juga memastikan seluruh yang terdampak harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya," ujarnya.
Sebelumnya, kasus dugaan keracunan makanan massal kembali terjadi. Kali ini, sekitar 250 siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengalami pusing, mual, dan muntah, usai menyantap menu MBG di sekolah pada Rabu (17/9/2025).
Data dari RS Trikora Salakan hingga Kamis (18/9/2025) pukul 07.00 WITA mencatat jumlah korban mencapai 251 pelajar. Mereka berasal dari berbagai sekolah di Banggai Kepulauan, yakni SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairaat Salakan.
Di Maluku, belasan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 19 Kota Tual diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG yang disediakan di sekolah tersebut pada Kamis (18/9/2025). Para siswa yang menyantap makanan bergizi gratis ini mengalami mual, pusing, dan sakit kepala usai menyantap hidangan yang disediakan.
Akibat kejadian itu, belasan siswa tersebut terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Maren di Kota Tual untuk menjalani perawatan medis.
Keracunan massal akibat menyantap menu program MBG di Garut jadi 569 orang
Sementara itu, korban keracunan massal yang diduga akibat menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah menjadi 569 orang.
“Hingga saat ini, sampai Kamis (18/9/2025) malam, jumlah yang diduga mengalami keracunan ada 569 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, Jumat (19/9/2025).
Sebelumnya dilaporkan ‘hanya’ 194 pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG, Rabu (17/9/2025). Dari jumlah tersebut, mayoritas siswa dari Kecamatan Kadungora, 177 siswa mengalami gejala ringan, sedangkan 19 lainnya harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.
Mayoritas korban adalah siswa sekolah dasar (SD), setelah sebelumnya kasus banyak menimpa pelajar SMP, SMA, dan Madrasah Aliyah.
Sebagian besar korban mengalami gejala ringan, sementara 30 orang sempat dirawat inap di puskesmas. Dari jumlah itu, 11 orang sudah pulang dan 19 lainnya masih dalam pengawasan medis.
Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto, menyampaikan bahwa peristiwa ini bermula setelah para siswa menyantap menu MBG yang terdiri atas nasi putih, tempe orek, ayam woku, lalapan sayur, dan stroberi. Sebanyak 19 siswa sedang menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora.
Pihak kepolisian, berkoordinasi dengan puskesmas setempat, telah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengirim sampel makanan serta muntahan korban ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, saat meninjau pelajar yang dirawat di Puskesmas Kadungora, menegaskan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung Pemerintah Kabupaten Garut.
Related News

KPK Ungkap Pansus Haji DPR Bikin Ciut Nyali Oknum Kemenag

BBM Tambahan Untuk SPBU Swasta, Pertamina Impor Berupa Base Fuel

Kasus Suap di Inhutani V, KPK Berpeluang Panggil Menhut dan Eks Menhut

Forum Dialog CAEXPO-CABIS 2025: Dorong Hilirisasi Sawit Indonesia

Cegah Monopoli, KPPU Minta Kebijakan Impor BBM Nonsubsidi Dievaluasi

Prabowo Perintahkan Danantara Bikin Prototipe PLTS Pedesaan