Ketimbang Akuisisi Perusahaan Mobil Listrik Jerman, Ahok Minta IBC Kembangkan Karya ITS
EmitenNews.com - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama menilai akuisisi StreetScooter oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) tidak layak. Perusahaan mobil listrik asal Jerman itu, akan diakuisisi oleh Odin Automotive, perusahaan yang didirikan di Luksemburg. Rencana ini pernah dipaparkan oleh Pertamina Power Indonesia (PPI) ke jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina. Ahok sarankan lebih baik mengembangkan mobil listrik karya anak-anak ITS Surabaya.
Dalam video wawancaranya di kanal YouTube, seperti dikutip Rabu (24/11/2021), mantan Gubernur DKI Jakarta yang karib disapa itu, mempertanyakan rencana tersebut. Alasan pembeliannya agar bisa masuk pasar Amerika, dan China itu, dipertanyakannya. “Saya bilang hati-hati."
Menurut Ahok, dalam pengambilan keputusan, pejabat tidak boleh memberikan future valuasi tanpa dasar kuat. Apalagi di saat bersamaan, Ahok mengungkapkan ada kendaraan listrik garapan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang dibanderol dengan harga termurah Rp20 juta. Berbeda betul dengan angka akuisisi perusahaan asal Jerman yang kabarnya mencapai USD170 juta.
Jika rencana akuisisi bertujuan untuk memperluas kemungkinan masuk ke pasar Amerika dan China, menurut Ahok, akan ada tantangan besar. Di Amerika Serikat sudah ada Tesla, dan untuk pasar China juga sudah ada pemain utama seperti Wuling yang bisa menawarkan kendaraan listrik dengan harga murah.
Ahok mengungkapkan, ada opsi lain yang bisa ditempuh ketimbang mengakuisisi perusahaan di Jerman. Bahkan, menurutnya, ada opsi untuk bisa menawarkan saham pada IBC untuk calon mitra dengan syarat mitra tersebut memberikan bantuan untuk pengembangan kendaraan listrik dalam negeri.
"Kita sudah punya aki, lebih baik ngembangin bikinan anak-anak ITS. Kalau masih kurang ngerti, kenapa gak ajak Wuling atau misalnya perusahaan China. Gue mau kembangin mobil pakai merek gue boleh gak? boleh dong."
Langkah serupa sebelumnya pernah ditempuh Indonesia di era Orde Baru, lewat pengembangan kendaraan seperti Bimantara dan Timor.
Ahok mengungkapkan, PT Pertamina sebagai pemegang 25 persen saham di IBC masih melihat hasil due diligence dari rencana ini. Kendati demikian, Ahok secara personal tegas menolak rencana akuisisi ini. Untuk keputusan Pertamina itu, ia mengaku harus cek ke dewan komisaris lainnya. Kalau saya, setelah lihat hasil due diligence sudah bisa disimpulkan Proyek Odin tidak layak dibeli.
Pertimbangannya, akuisisi dinilai tidak layak jika bertujuan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. Ada pertimbangan lain juga, merujuk pada hasil due diligence. Ahok memastikan, Menteri BUMN juga telah menyampaikan rencana ini kepada dirinya di depan Presiden Joko Widodo. ***
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya