Khawatir Pandemi Perlambat Pemulihan Ekonomi, Indeks Asia Dibuka Melemah
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Kamis (28/10) dibuka turun di tengah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi dari pandemik akan berjalan lebih lambat. "Karena tekanan inflasi yang tinggi akan memaksa bank sentral di dunia untuk mengetatkan kebijakan moneter," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Indeks saham utama di wall Street semalam berakhir variatif (mixed). S&P 500 mencatatkan penurunan pertama dalam 3 hari dsn DJIA terkoreksi untuk pertama kali dalam 4 hari terakhir. NASDAQ justru ditutup naik dan sempat membukukan level intraday tertinggi.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) turun 8 bps menjadi 1.53% sehingga memperpanjang trend penurunan menjadi 4 hari beruntun. Investor diperkirakan menantikan sejumlah rilis data ekonomi AS nanti malam.
Pertumbuhan ekonomi (PDB) AS di 3Q21 diprediksi melambat menjadi 2.6% Q/Q dari 6.7% Q/Q di 2Q21 akibat ledakan penularan varian Delat virus COVOD-19 yang terjadi selama bulan Juli–September. Selain itu dampak positif dari berbagai bantuan langsung tunai yang di berikan Pemerintah AS juga sudah mulai menghilang.
Konsumsi diprediksi tumbuh melambat menjadi 0.8%, terlemah sejak 2Q220, dari ekspansi sebesar 12% di 2Q21. Core Personal Consumption Expenditures diprediksi hanya tumbuh 4.4% Q/Q setelah naik 6.1% Q/Q di 2Q21
Investor juga menantikan rilis data pasar tenaga kerja AS dimana jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (Initial Jobless Claims) diprediksi mencapai 289,000 untuk minggu yang berakhir 23 Oktober, sedikit lebih rendah daripada minggu sebelumnya, 290,000.
Dari luar AS, investor hari ini menantikan pengumuman hasil pertemuan bank sentral Jepang (BOJ) dan bank sentral Eropa (ECB) serta rilis perhitungan awal (preliminary) data inflasi bulan Oktober Jerman.
Untuk perdagangan hari ini IHSG diperkirakan cendeung bearish di rentang support 6.570 - resistance 6.650. Adapun data teknikal saham rekomendasi Phillip Sekuritas sebagai berikut.
SMGR
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 8,600
Target Price 1 : 8,875
Target Price 2 : 9,125
Stop Loss : 8,425
SMBR
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 800
Target Price 1 : 830
Target Price 2 : 860
Stop Loss : 780
DMAS
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 224
Target Price 1 : 238
Target Price 2 : 248
Stop Loss : 216
BIRD
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,390
Target Price 1 : 1,450
Target Price 2 : 1,475
Stop Loss : 1,360.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha