EmitenNews.com -Sektor telekomunikasi masih terus menunjukkan pertumbuhan sangat baik seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat modern. Adapun highlight untuk sektor telekomunikasi sepanjang Q1 2024, menunjukkan kinerja yang cukup solid. 

Analis dari Stocknow yaitu Abdul Haq menyebut, dengan melihat kinerja laporan keuangan dari laba bersihnya, hal ini menandakan bahwa memang usaha pada sektor telekomunikasi masih sangat menarik di Indonesia. Sebagai informasi bahwa total customers (Pelanggan) TLKM sebanyak 159,3 juta pelanggan dan ISAT sebanyak 99,4 Juta berdasarkan data terbaru pada Q1-2024. Dengan total Customers sebanyak itu, dan masih akan terus bertumbuh di tahun 2024, maka saham-saham telekomunikasi masih menarik untuk dijadikan pilihan investasi.

Di sisi lain, fokus bagi emiten telekomunikasi di tahun 2024 akan beragam, walaupun memang core businessnya masih cukup beragam dengan fokus memperkuat infrastruktur jaringan, mencakup langkah-langkah seperti fiberisasi, yang merupakan peningkatan infrastruktur dengan menggantikan koneksi BTS menggunakan serat optik untuk menyiapkan pengadopsian teknologi 5G yang akan datang.

Sehingga, kesimpulannya adalah langkah yang perlu diambil oleh emiten telekomunikasi pada tahun 2024 ialah dengan memperluas jangkauan jaringan Fixed Broadband, hingga meningkatkan potensi ARPU dari produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Selanjutnya untuk emiten Solusi Sinergi Digital (WIFI) atau Surge yang saat ini masih menguasai segmen bisnis telekomunikasi FO di jalur Kereta di Indonesia juga masih menargetkan pertumbuhan bisnis backbone dan bandwidth serta perluasan dari Edge Data Center di tahun 2024. Adapun emiten yang bekerja sama dengan raksasa Chip AS, yaitu Qualcomm Technologies, Inc ini juga masih On Track dalam ekspansi ekosistem internet terjangkau di sepanjang jalur kereta di pulau Jawa. 

“Dengan memperhatikan bahwa di sepanjang rute tersebut terdapat lebih dari 40 juta keluarga yang semakin membutuhkan konektivitas yang lebih kuat dan terjangkau dari waktu ke waktu,” tegas Abdul Haq.

Dengan catatan demikian maka Abdul Haq menyebut rekomendasi untuk saham WIFI, yaitu masih dengan rekomendasi Buy di level 160 dengan target price pertama yang sudah di tembus pada level 166 dan target price selanjutnya ada di level 175 dengan memperhatikan level 154 sebagai area stop loss.

Sebagai gambaran, WIFI juga diperdagangkan dengan valuasi PER hanya 6.69x, jauh dibawah TLKM 12.6x dan ISAT 19.01x. Potensi pendatan WIFI juga diperkirakan masih sangat besar dengan ceruk pasar yang luas. Hal ini tentu bisa di lihat dari lonjakan laba bersih WIFI pada 2023 yang naik jadi Rp58,54 miliar dan pendapatan tumbuh jadi Rp439,3 miliar dimana segmen telekomunikasi menyumbang hingga Rp122,46 miliar.

Sedangkan analis dari Bahana Sekuritas Dimas Wahyu mengatakan, saham WIFI memiliki target resistance terdekat di level 168 dan support pada level 150.

“Menarik apabila saham WIFI berhasil Break Out level 168 berpotensi melanjutkan penguatan level 208,” tutup Dimas Wahyu.