EmitenNews.com - Ini angin segar bagi penggunaan energi alternatif di Tanah Air. PT Pertamina Patra Niaga menguji coba penggunaan Bioetanol E10 dalam rangka percepatan pembangunan ekosistem bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel, di Indonesia. Uji cobanya bekerja sama dengan PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Serasi Autoraya (TRAC) melalui skema use case collaboration.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/11/2024), Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan uji coba Bioetanol E10 ini, berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, selama satu tahun ke depan.

Penandatanganan kerja samanya dilakukan saat Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 di  Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024). GJAW 2024 berlangsung 22 November-1 Desember 2024.

Riva Siahaan mengatakan use case collaboration merupakan kolaborasi untuk mempelajari efektivitas bauran energi alternatif dari etanol dalam mereduksi emisi kendaraan bermotor dan mengevaluasi performa kendaraan dengan harapan mendukung pencapaian target pemerintah mengurangi emisi karbon.

Kolaborasi tersebut menjadi bukti keseriusan industri otomotif untuk menciptakan ekosistem biofuel dalam proses transisi energi hijau di Indonesia.

Menurut Riva Siahaan berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia. Ia percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target net zero emission pada 2060.

“Tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioetanol," katanya.

Uji coba Bioetanol E10 dilakukan pada 50 unit kendaraan berjenis Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya dan Agya, yang dikelola layanan sewa kendaraan TRAC.

Dengan memanfaatkan teknologi fleet management system (FMS), kendaraan dipantau kondisi dan perilaku mengemudi secara real time. Dengan begitu efektivitas penggunaan E10 dapat dipelajari melalui data fuel consumption, driving behavior dan engine condition.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso menjelaskan untuk kebutuhan use case tersebut, tangki Bioetanol E10 akan ditempatkan pada pool kendaraan TRAC di Wonosari, Surabaya.

"Supply point Bioetanol E10 ini dari Fuel Terminal Surabaya dikirim ke lokasi pool TRSC yang sudah disiapkan tangki BBM di sana. Jadi, pengisian BBM E10 ini bukan dilakukan di SPBU tetapi di lakukan di pool tersebut," ungkapnya.

Vice President Director TAM Henry Tanoto menyampaikan Toyota mempelajari penggunaan bioetanol dengan melakukan pengambilan sampel data seperti dyno test, carbon deposit quantity dan uji emisi.

"Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat dilakukan sendiri, tapi butuh kerja sama dengan key stakeholder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta SERA, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu Bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur," terang Henry.

Presiden Direktur TRAC Mohammad Farauk menyampaikan kebutuhan penyediaan bahan bakar yang dapat mengurangi emisi karbon. Perseroa selalu berkomitmen menjalankan bisnis transportasi yang ramah lingkungan. Kolaborasi ini salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih. 

“Harapannya, inisiatif ini dapat membantu kami dalam menyediakan transportasi yang lebih hijau serta untuk mencapai tujuan sustainability perusahaan,” ungkapnya. ***