Konsumsi Ritel Diekspektasikan Meningkat, Saham Mana Difavoritkan
prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - DJIA bergerak relatif flat di level -0,86% pada Selasa (12/11), diikuti S&P 500 (-0,29%) dan Nasdaq (-0,09%). Pergerakan Wall Street tertahan dan cenderung melemah seiring naiknya yield UST hingga 4,44% yang memicu aksi ambil untung investor.
Investor bersikap wait and see menjelang rilis data inflasi Oktober 2024 yang diproyeksikan naik hingga +2,6% YoY. Sementara itu, The Fed mengeluarkan pernyataan dovish yang mengindikasikan kondisi ekonomi AS saat ini masih stabil.
Hari ini, pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) US Inflation Rate Okt 2024; 2) US Core Inflation Okt 2024; 3) US The Fed Speech.
Kementerian Perdagangan Indonesia telah menetapkan target pertumbuhan ritel sebesar 5% untuk tahun 2025. MNC Sekuritas meyakini hal ini dapat dicapai karena beberapa faktor utama.
"Pertama, kemajuan teknologi dapat memungkinkan pengecer untuk lebih memahami kebutuhan konsumen, sehingga memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan dengan lebih akurat guna meningkatkan kepuasan pelanggan," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.
Kedua, pergeseran perilaku konsumen ke arah belanja daring, transaksi menjadi lebih mudah dan nyaman, menarik lebih banyak pembeli dan memperluas jangkauan pasar pengecer. Dan ketiga, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan daya beli konsumen, yang pada gilirannya memperkuat permintaan dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Peningkatan daya beli ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak konsumsi ritel.
IHSG menguat +0,76% ke level 7.321,99 pada perdagangan Selasa (12/11) di tengah aksi jual bersih asing sebesar Rp1,1 triliun. Mayoritas sektor menguat sehingga mendorong indeks menguat, dipimpin oleh sektor energi (+2,83%), diikuti sektor teknologi (+2,60%). Sementara itu, sektor siklikal melemah (-0,6%), diikuti sektor material dasar (-0,42%).
Indeks menguat sementara mayoritas bursa Asia lainnya ditutup melemah, seiring respons positif pasar terhadap rilis data penjualan eceran Indonesia yang tumbuh +4,8% YoY pada September 2024. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp15.780/USD.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak pada kisaran harga 7.280-7.349. Rekomendasi sahamnya adalah: AUTO, AMMN, BMRI, dan BRPT.(*)
Related News
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTMĀ
Tertekan, IHSG Orbit Level 7.070
Fokus Layanan, Bisnis Employee Benefit Generali Indonesia Meningkat
DPR Minta Menkeu Pertimbangkan Lagi Kenaikan PPN 12 Persen
Apple Naikkan Proposal Investasi 10 Kali Lipat Jadi Rp1,58 Triliun