EmitenNews.com - Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi mendadak seperti showroom. Sedikitnya, 22 kendaraan, 15 di antaranya roda empat,dan sisanya roda dua, hasil sitaan dalam OTT terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel, dipamerkan di lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

"Barang bukti berupa kendaraan: 15 kendaraan roda empat dan 7 kendaraan roda dua," kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan.

Salah satu mobil yang disita itu, adalah Nissan GT-R R35. Mobil sport berwarna biru terang itu memakai pelat D 1261 QGK. Lainnya, mobil BMW 330i putih. Lalu, dua unit mobil Hyundai Palisade berwarna hitam.

Selain itu, ada tujuh  motor gede (moge), mayoritas bermerek Ducati.

KPK membagikan daftar lengkap kendaraan yang disita KPK dalam OTT Wamenaker Noel tersebut:

  1. Satu unit Nissan GT-R R35;
  2. Satu unit Suzuki Jimny;
  3. Satu unit Jeep Cherokee;
  4. Dua unit Hyundai Palisade;
  5. Satu unit Mitsubishi Pajero Sport;
  6. Satu unit BMW 330i;
  7. Satu unit Toyota Corolla Cross;
  8. Satu unit Toyota Hilux;
  9. Dua unit Mitsubishi Xpander;
  10. Tiga unit Honda CR-V;
  11. Satu unit Hyundai Stargazer;
  12. Satu unit Ducati XDiavel;
  13. Satu unit Ducati Hypermotard;
  14. Satu unit Ducati Streetfighter V4;
  15. Satu unit Ducati Scrambler;
  16. Satu unit Ducati Multistrada V4;
  17. Satu unit Vespa Sprint S150;
  18. Satu unit Vespa GTS 300.

Wamenaker Noel ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan Rabu malam

KPK menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel pada Rabu (20/8/2025) malam. Total ada 14 orang, termasuk Noel yang ditangkap, dan kini menjalani pemeriksaan di KPK. 

Para pihak yang belum diungkap tuntas identitasnya itu, sudah dibawa ke KPK. Hingga saat ini pemeriksaan terhadap mereka masih berlangsung.

Kepada pers, Kamis (21/8/2025), Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengungkapkan tindakan hukum itu, terkait kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikasi K3. Belum ada keterangan dari KPK mengenai nilai pemerasan dalam operasi senyap itu. Namun, informasi yang ada menyebutkan, praktik pemerasan seperti itu sudah berlangsung sejak 2019.

Sementara itu, Menaker Yassierli mengaku prihatin dengan kasus tersebut. Menurut dia, kasus ini menjadi pukulan telak bagi instansinya. Dia menghormati proses hukum, yang sedang berlangsung di KPK itu. 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menilai praktik korupsi di Indonesia sudah sangat parah, seperti penyakit stadium 4 atau lanjut. Ia menanggapi terjeratnya Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan, atau Noel dalam OTT KPK, Rabu (20/8/2025) malam.

"Ini membuktikan bahwa memang korupsi ini sudah sedemikian masuk kategori, kalau penyakit ini stadium 4, stadium lanjut," ujar Mensesneg Prasetyo Hadi kepada pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Bagi pihak Istana, peristiwa tertangkapnya Wamenaker Noel tersebut menjadi pengingat keras kepada seluruh Kabinet Merah Putih dan jajarannya untuk lebih waspada terhadap penyalahgunaan wewenang. ***