Kredit UMKM Sumbang Growth Tertinggi, Bank Jatim (BJTM) Raih Laba Rp1,2 T di Triwulan III
Analyst Meeting PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk dihadiri langsung oleh Direksi bankjatim yaitu Busrul Iman (Direktur Utama) bersama dengan R. Arief Wicaksono (Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah) dan Edi Masrianto (Direktur Komersial & Korporasi). Foto/Rizki
EmitenNews.com—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim (BJTM) mencatatkan kinerja keuangan yang dicapai bankjatim pada Triwulan III 2022, terus menunjukkan tren pertumbuhan kinerja positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year on Year/ YoY).
Busrul Iman Direktur Utama BJTM melaporkan kinerja keuangan bankjatim Triwulan III 2022 yang menunjukkan capaian positif dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). Bank Jatim catatkan peningkatan total kredit yang tumbuh secara keseluruhan sebesar 6,83 persen (YoY) per September 2022. Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim terjadi di seluruh segmen.
Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang growth tertinggi yang naik sebesar 19,07 persen (YoY) atau tercatat Rp. 5,73 Triliun di September 2022. Hal yang sama juga berlaku pada portofolio kredit Komersial yang mengalami peningkatan sebesar 5,89 persen atau tercatat Rp. 11,75 Triliun. Portofolio kredit di sektor konsumsi tak luput dari peningkatan signifikan dimana tumbuh sebesar 5,05 persen atau tercatat Rp. 28,50 Triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman dimana rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,76 persen pada Triwulan III Tahun 2022. Angka ini berbanding 6,96 persen di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut melandai di angka 3,72 persen, berbanding 4,40 persen di tahun sebelumnya (YoY). Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit bankjatim. Pergerakan ini linier dengan kondisi perekonomian Nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi. Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, bankjatim mencatatkan pertumbuhan signifikan pada Net Interest Income (NII) di Triwulan III tahun 2022 yang naik sebesar 8,57 persen (YoOY) atau tercatat Rp. 3,66 Triliun. Sementara itu, biaya provisi menurun sebesar 10,72 persen (YoY) atau tercatat Rp. 318 Miliar.
Kinerja moncer tersebut mengakibatkan bankjatim berhasil mencatatkan kenaikan Laba Bersih 1,51 di persen (YoY) atau sebesar Rp. 1,20 Triliun serta Aset yang tercatat sebesar Rp98,48 Triliun. Sedangkan komposisi rasio keuangan bankjatim periode September 2022 antara lain, Return On Asset (ROA) sebesar 2,02 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 15,85 persen dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,17 persen, kata Busrul Iman Direktur Utama BJTM di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Analyst Meeting bersama dengan R. Arief Wicaksono (Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah) dan Edi Masrianto (Direktur Komersial & Korporasi).
Pada Triwulan III ini menjadi momen penting bagi bankjatim, dimana pada tanggal 17 Agustus 2022 bankjatim menginjak usia 61 tahun. Semboyan “Sat Set Wat Wet” menjadi semangat bankjatim untuk terus responsif dalam memberikan layanan, menciptakan inovasi, serta meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan demi mewujudkan visi menjadi BPD nomor satu di Indonesia. Pada kesempatan tersebut bankjatim bekerjasama dengan Merchant Trade Asia melakukan/launching Jconnect Remittance yang merupakan pengembangan Layanan Pengiriman Uang. Melalui Jconnect Remitance, pengiriman uang dengan maksimal transaksi sampai dengan Rp. 99.000.000 dapat dilakukan real time 24 jam dan tanpa ada potongan biaya saat uang diterima.
Selain itu pada Triwulan III bankjatim juga menggelar acara Treasury BPD Talk 2022 dalam rangka turut mensukseskan BPPU (Blue Print Pengembangan Pasar Uang) 2025 yang telah dicanangkan oleh Bank Indonesia terkait pendalaman transaksi REPO antar BPD dan sebagai anggota aktif IFEMC (Indonesia Foreign Exchange Market Conduct). Acara tersebut dihadiri oleh BPD Seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA). Dalam rangkaian acara tersebut juga dilakukan penandatanganan secara simbolis Global Master Repurchase Agreement (SMRA) sebagai dokumen perjanjian transaksi Repo yang wajib digunakan oleh Lembaga Jasa Keuangan di Indonesia.
Untuk meningkatkan layanan transaksi keuangan, bankjatim telah menyematkan fasilitas BI-FAST pada fitur JConnect Mobile bankjatim. Melalui BI-FAST, sobat bankjatim dapat menikmati biaya transfer yang lebih murah, yaitu sebesar Rp. 2.500, dengan limit transaksi maksimal Rp. 250.000.000, per transaksi. Penggunaan BI-FAST saat ini dapat dilakukan melalui JConnect Mobile bankjatim dengan aman karena telah dilengkapi fitur fraud detection dan AMUCFT, sehingga tidak perlu was was dalam penggunaannya.
Fitur JConnect Mobile bankjatim menawarkan berbagai kemudahan transaksi keuangan, mulai dari pembelian pulsa, pengisian OVO atau Gopay, pembayaran iuran BPJS Kesehatan, pembayaran berbagai tagihan seperti listrik, pembayaran pajak kendaraan bermotor, pembelian tiket pesawat & kereta serta banyak lagi yang lainnya.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M