Laman pengukuran kualitas udara IQAir, menunjukkan, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 155, berada di bawah Kota Dubai dan Doha dengan angka 176 dan 174. Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 105 mikrogram per meter kubik. 

 

Konsentrasi tersebut 12.8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Itu berarti, kualitas udara di Jakarta tetap buruk meski sebagian aparatur sipil negara (ASN) bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Pemprov DKI Jakarta memberlakukan WFH bagi 50 persen ASN sejak 21 Agustus 2023, untuk mengurangi polusi udara. ***