EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali merombak daftar konstituen Indeks LQ45 lewat hasil evaluasi mayor periode Oktober 2025. Dari hasil peninjauan tersebut, terdapat lima saham baru yang resmi masuk dalam jajaran saham likuid unggulan tersebut.

BEI menetapkan, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), akan efektif menjadi bagian dari konstituen LQ45 mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026.

“Konstituen yang keluar dari penghitungan indeks adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), PT Jasa Marga Tbk. (JSMR), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA),” ungkap Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari, dalam keterangan resmi, Senin (27/10/2025).

Indeks LQ45 sendiri mengukur kinerja 45 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta fundamental dan kepatuhan perusahaan yang kuat. Evaluasi mayor indeks dilakukan BEI secara rutin setiap Januari, April, Juli, dan Oktober.

 

BUMI (PT Bumi Resources Tbk.) memiliki rasio free float 29,19% dan bobot indeks 0,73%. Saham batu bara Grup Bakrie–Salim ini naik 11,86% year to date (ytd) ke level Rp132.

DSSA (PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.) mencatat rasio free float 20,42% dan bobot indeks 8,04%. Saham milik Grup Sinar Mas itu melonjak 140,00% ytd ke Rp88.800, menjadi salah satu performa terbaik tahun ini.

EMTK (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.) dengan rasio free float 26,82% mendapat bobot 1,00% di indeks. Saham konglomerasi Grup Emtek ini terbang 117,48% ytd ke Rp1.070.

HEAL (PT Medikaloka Hermina Tbk.) memiliki rasio free float 49,45% dan bobot 0,57%. Namun, saham rumah sakit ini terkoreksi 7,98% ytd ke Rp1.500.

NCKL (PT Trimegah Bangun Persada Tbk.) memiliki rasio free float 10,43% dan bobot indeks 0,43%, dengan kenaikan harga 64,24% ytd ke Rp1.240.