Listing, DKHH Milik Keluarga Wapres 1983-1988 Sahamnya ARA

Manajemen DKHH ketika mencatatkan sahamnya di BEI. (Foto: Akhmad Jiharka)
EmitenNews.com - Emiten milik keluarga manta Wapres Umar Wirahadikusuma, PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), perusahaan penyedia layanan rumah sakit tipe C, resmi mencatatkan sahamnya sebagai emiten ke 13 yang tercatat di Bursa EFek INdonesia (BEI) tahun 2025.
Pada awal pembukaan pasar, saham DKHH naik 46 poin atau menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) sebesar 34,85% ke level Rp178 per saham pada pagi ini.
Dalam aksi korporasi ini, DKHH menawarkan 530 juta saham baru atau 20,78% dari modal disetor penuh dengan harga penawaran Rp132 per saham.
IPO ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp69,96 miliar, yang akan digunakan untuk renovasi rumah sakit di Cibadak, pembangunan gedung lima lantai baru, pengadaan alat medis seperti CT-scan, serta modal kerja termasuk pembelian farmasi dan penguatan merek. Selain itu, DKHH juga menerbitkan 265 juta Waran Seri I yang menarik untuk diikuti prospeknya.
Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis, menegaskan bahwa pencatatan saham ini merupakan awal baru untuk memperluas cakupan layanan kesehatan ke wilayah yang selama ini belum terlayani secara optimal. “Kami ingin menjadi rumah sakit yang benar-benar hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di kota besar,” ujar Satria selaku Dirut DKHH. DKHH kini telah mengoperasikan rumah sakit di Kedungwaringin, Sukatani, dan Cibadak dan berkemungkinan untuk mengekspansi lebih jauh lagi di daerah-daerah yang lain.
Satria menambahkan, “Kalau untuk Q1 (2025) kita sampaikan untuk laku pendapatan itu kita dapat 36,5 persen, itu naik 1,7 persen terhadap Q1 di periode yang sama. Sedangkan untuk EBITDA, EBITDA kita dapat di 2,1M, atau meningkat sebanyak 15,6 persen terhadap Q1 2024, sedangkan laba bersih saat ini itu di 400 (juta) itu meningkat di 46 persen terhadap Q1 2024,” keterangannya dalam sesi wawancara doorstop saat hari listing (8/5).
Pasca pencatatan, DKHH berkomitmen memperkuat infrastruktur layanan dan membangun pusat layanan unggulan (Centre of Excellence) untuk spesialisasi medis. Perusahaan juga menargetkan peningkatan kapasitas, modernisasi alat, dan penguatan sistem rujukan lokal agar masyarakat tidak perlu lagi pergi ke kota besar untuk mendapat layanan kesehatan bermutu.
Related News

Dua Hari Buyback, Amman Mineral (AMMN) Serok 281.300 Saham Harga Bawah

Sawit Sumbermas Sarana Semakin Optimis Kinerja Naik 10 Persen di 2025

Sugiyanto Wibawa Mundur sebagai Direktur Aspirasi Hidup (ACES)

Kinerja Kuartal I Melesat, CBUT Targetkan Pendapatan Rp13T di 2025

Emiten Milik TP Rachmat (TAPG) Raup Dividen Lagi Rp195,3M

RAAM Akan Proses Mundurnya Diaz Hendropriyono pada 24 Juni