Market Fluktuatif, IHSG Uji Level 6.650

Para pelaku pasar tengah serius mengamati pergerakan saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mengalami pullback 0,5 persen menjadi 6.613. Itu terjadi pasca-rebound hampir 2 persen sepanjang perdagangan Rabu, 12 Februari 2025. Secara teknikal, Indeks masih menjaga asa rebound lanjutan dengan pembentukan long lower shadow.
Level 6.600 merupakan batas atas dari critical support level. Selama bertahan di atas 6.600, Indeks berpeluang kembali menguji pivot area 6.650-6.700. Pendeknya, sepanjang perdagangan Jumat, 14 Februari 2025, Indeks akan menjelajahi area support 6.550, dan resistance 6.900.
Pasar global menanti data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) edisi Januari 2025 diperkirakan turun terbatas 0,10 persen MoM dibanding Desember 2024 tumbuh 0,40 persen. Sementara secara tahunan, indeks penjualan ritel Januari 2025 masih berada pada level 3,90 persen YoY.
Data itu, mengindikasikan meski terdapat perlambatan pertumbuhan bulanan, konsumsi AS masih cukup solid. Sementara pasar domestik menanti data Property Price Index (PPI) kuartal IV-2025. Sebagai informasi, PPI kuartal III-2024 tumbuh 1,46 persen YoY dibanding kuartal II-2024 1,76 persen.
Data tersebut dapat menjadi salah satu indikator konsumsi rumah tangga diyakini menjadi mover utama pertumbuhan ekonomi Indonesia Kartal IV-2024. Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham berikut sebagai jujukan koleksi. Yaitu, PTBA, ANTM, BSDE, dan PGEO. (*)
Related News

Iringi Wall Street, Laju IHSG Belum Terbendung

Lanjut Menguat, IHSG Susuri Level 6.933

IHSG Ditutup Melonjak 0,62 Persen, Saham dan Sektor Ini Pendorongnya

Kebijakan DHE SDA Tambah Cadangan Devisa Hingga USD80 Miliar

Presiden Umumkan Kebijakan yang Disiapkan untuk Dorong Ekonomi

Sektor EBT Diprediksi Ciptakan 25 Juta Lapangan Kerja Baru